Magelang (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Magelang, Jawa Tengah, siaga tanggap bencana hidrometeorologi dengan menggelar apel peralatan dan pasukan siaga tanggap bencana di halaman PLN Unit Layanan Pelanggan Tegalrejo.
"Dalam mengantisipasi bencana hidrometerologi yang dapat berdampak pada sistem kelistrikan, PLN UP3 Magelang telah menyiagakan sejumlah personel sesuai bidangnya," kata Manager UP3 Magelang Yunarsih di Magelang, Kamis.
Ia menyebutkan dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang dapat berdampak pada sistem kelistrikan, PLN UP3 Magelang menyiagakan sebanyak 308 personel pelayanan teknik, 8 personel pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB), 86 personel vendor korektif, 34 kendaraan mobil pelayanan teknik, 5 unit mobil crane, dan 17 sepeda motor unit reaksi cepat (URC).
"Apel ini untuk memastikan personel pelayanan teknik, mitra kerja, PDKB, armada, dan peralatan kerja siap menjaga keandalan pasokan listrik dalam menghadapi peralihan musim dari kemarau ke musim hujan serta cuaca ekstrem yang memicu terjadinya bencana hidrometeorologi," katanya.
Yunarsih mengingatkan seluruh petugas agar senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam melaksanakan siaga tanggap bencana agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Ia berharap masyarakat ikut berperan serta apabila melihat potensi bahaya yang muncul di sekitar lingkungannya, masyarakat dapat melaporkan dengan menghubungi nomor layanan 123 atau melalui aplikasi PLN mobile.
"Dengan kolaborasi bersama masyarakat diharapkan dapat meminimalkan gangguan kelistrikan yang mungkin akan terjadi," katanya.
"Dalam mengantisipasi bencana hidrometerologi yang dapat berdampak pada sistem kelistrikan, PLN UP3 Magelang telah menyiagakan sejumlah personel sesuai bidangnya," kata Manager UP3 Magelang Yunarsih di Magelang, Kamis.
Ia menyebutkan dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang dapat berdampak pada sistem kelistrikan, PLN UP3 Magelang menyiagakan sebanyak 308 personel pelayanan teknik, 8 personel pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB), 86 personel vendor korektif, 34 kendaraan mobil pelayanan teknik, 5 unit mobil crane, dan 17 sepeda motor unit reaksi cepat (URC).
"Apel ini untuk memastikan personel pelayanan teknik, mitra kerja, PDKB, armada, dan peralatan kerja siap menjaga keandalan pasokan listrik dalam menghadapi peralihan musim dari kemarau ke musim hujan serta cuaca ekstrem yang memicu terjadinya bencana hidrometeorologi," katanya.
Yunarsih mengingatkan seluruh petugas agar senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam melaksanakan siaga tanggap bencana agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Ia berharap masyarakat ikut berperan serta apabila melihat potensi bahaya yang muncul di sekitar lingkungannya, masyarakat dapat melaporkan dengan menghubungi nomor layanan 123 atau melalui aplikasi PLN mobile.
"Dengan kolaborasi bersama masyarakat diharapkan dapat meminimalkan gangguan kelistrikan yang mungkin akan terjadi," katanya.