Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayahnya telah mencapai sekitar 50 persen dari target 778.743 sasaran.
"Berdasarkan data terbaru, capaian vaksinasi di Purbalingga adalah 395.652 orang atau 50,81 persen dari target 778.743 sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Senin.
Dia mengatakan capaian 50 persen vaksinasi tersebut lebih cepat dari target yang ditetapkan sebelumnya yakni pada akhir November 2021.
"Sebelumnya kami menargetkan capaian 50 persen vaksinasi pada akhir November ternyata pertengahan November telah berhasil mencapai target," katanya.
Hal tersebut, kata dia, merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak mulai dari pemkab, TNI, Polri dan lain sebagainya.
Sementara itu dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus berupaya percepat vaksinasi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Dia juga mengingatkan warga yang belum mendapat vaksin agar segera mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat.
"Atau warga juga bisa menghubungi kader kesehatan seperti bidan desa. Selain itu juga bisa menghubungi babinsa atau bhabinkamtibmas yang ada di wilayah masing-masing," katanya.
Dia juga kembali mengingatkan agar masyarakat berperan aktif menyukseskan program vaksinasi dan tidak takut divaksin karena vaksin sangat aman.
"Masyarakat harus berperan aktif menyukseskan program vaksinasi dan tidak ragu dengan keamanannya. Insya Allah vaksinasi COVID-19 aman untuk masyarakat asal sesuai dengan persyaratan skrining yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," katanya.
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan percepatan program vaksinasi sangat diperlukan guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 seiring meningkatnya mobilitas masyarakat saat libur natal dan tahun baru.
"Terlebih lagi pada Libur Nasional Natal dan Tahun Baru di penghujung tahun 2021 dikhawatirkan mobilitas masyarakat akan makin meningkat," katanya.
Peningkatan mobilitas saat Libur Nasional Natal dan Tahun Baru tersebut, kata dia, perlu dibarengi dengan percepatan vaksinasi guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.
"Berdasarkan data terbaru, capaian vaksinasi di Purbalingga adalah 395.652 orang atau 50,81 persen dari target 778.743 sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Senin.
Dia mengatakan capaian 50 persen vaksinasi tersebut lebih cepat dari target yang ditetapkan sebelumnya yakni pada akhir November 2021.
"Sebelumnya kami menargetkan capaian 50 persen vaksinasi pada akhir November ternyata pertengahan November telah berhasil mencapai target," katanya.
Hal tersebut, kata dia, merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak mulai dari pemkab, TNI, Polri dan lain sebagainya.
Sementara itu dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus berupaya percepat vaksinasi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Dia juga mengingatkan warga yang belum mendapat vaksin agar segera mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat.
"Atau warga juga bisa menghubungi kader kesehatan seperti bidan desa. Selain itu juga bisa menghubungi babinsa atau bhabinkamtibmas yang ada di wilayah masing-masing," katanya.
Dia juga kembali mengingatkan agar masyarakat berperan aktif menyukseskan program vaksinasi dan tidak takut divaksin karena vaksin sangat aman.
"Masyarakat harus berperan aktif menyukseskan program vaksinasi dan tidak ragu dengan keamanannya. Insya Allah vaksinasi COVID-19 aman untuk masyarakat asal sesuai dengan persyaratan skrining yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," katanya.
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan percepatan program vaksinasi sangat diperlukan guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 seiring meningkatnya mobilitas masyarakat saat libur natal dan tahun baru.
"Terlebih lagi pada Libur Nasional Natal dan Tahun Baru di penghujung tahun 2021 dikhawatirkan mobilitas masyarakat akan makin meningkat," katanya.
Peningkatan mobilitas saat Libur Nasional Natal dan Tahun Baru tersebut, kata dia, perlu dibarengi dengan percepatan vaksinasi guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.