Semarang (ANTARA) -
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berharap Eka TV yang saat ini memperluas siaran hingga ke Jateng, dapat mengangkat beragam budaya daerah lokal dan kegiatan keagamaan serta pendidikan di pondok pesantren.

Hal tersebut disampaikan Wagub Jateng saat beraudiensi dengan jajaran Eka TV di ruang kerjanya di Semarang, Selasa (2/11).

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng menjelaskan selain menayangkan berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan serta budaya Jateng, Eka TV juga diharapkan merangkul komunitas-komunitas yang intens dalam pembuatan konten-konten agama maupun budaya khas Jateng.

Terlebih sekarang era digital sehingga tidak sedikit kalangan santri yang membuat kanal-kanal digital.

"Kami sepakat dan senang dengan ide besarnya Habib Lutfi untuk mendirikan sebuah televisi swasta di Jawa Tengah. Jika Eka TV sudah masuk ke Jateng karena kontennya di Jawa Barat adalah pendidikan, keagamaan, dan kebudayaan diharapkan dapat disinkronkan dengan kebudayaan dan tokoh-tokoh agama di Jateng," ujarnya.

Selain itu, Eka TV juga diharapkan semakin jaya dan maju dalam menyajikan konten-konten yang mendorong keutuhan bangsa serta mengangkat kebudayaan daerah, termasuk mengembangkan sinergitas antarprovinsi.

CEO Eka TV Engkus Kusnadi Anang menambahkan, sesuai perintah dari sejumlah ulama dan salah satunya berasal dari ulama kharismatik asal Pekalongan, Habib Luthfi bin Yahya, pihaknya diminta membuat sesuatu untuk santri.

Atas seizin dari Perhimpunan Ponpes se-Jateng yang didirikan di Kota Pekalongan dan Kota Semarang, maka Eka TV pada 2016 mengajukan perizinan siaran televisi komunitas.

Engkus menyebutkan, Eka TV merupakan stasiun televisi swasta lokal di Jawa Barat dengan konten agama, pendidikan dan budaya.

Selama ini, Eka TV sudah menjalin kerja sama dengan pengurus daerah Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren di beberapa kabupaten di Jabar.

"Eka TV nanti akan memperluas siarannya di Jateng. Konsepnya sama dengan yang di Jabar yaitu sebagai media bagi pesantren dan NU untuk menyampaikan ilmunya kepada masyarakat. Untuk di Jabar sendiri, banyak sekali konten-konten yang dihasilkan pesantren-pesantren dan merupakan karya para santri. Rencana awal, kami akan menyusun proposal pembuatan video bagi para santri," ujarnya.

Sementara itu, dosen Universitas Diponegoro PSDKU Pekalongan Imam Prayogo yang turut mendampingi audiensi dengan Wagub Jateng menambahkan, hadirnya Eka TV diharapkan dapat membantu mahasiswa-mahasiswa di daerah dalam berkarya khususnya konten media.

Menurutnya, agenda mahasiswa seperti KKN, penelitian, magang dan pengabdian masyarakat juga dapat dikemas untuk program edukasi masyarakat Jateng.

"Eka TV diharapkan, menjadi televisi pembeda dari stasiun televisi yang ada di Jawa Tengah saat ini. Salah satunya, menjunjung etika kedaerahan dan berpakem adat ketimuran," katanya.

Pewarta : Wisnu A.N
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024