Purbalingga (ANTARA) - Maskapai Citilink memastikan akan tetap melayani penerbangan dari dan menuju Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman, Purbalingga, Jawa Tengah dengan jadwal operasional dua kali dalam seminggu.
"Kami telah memberikan komitmen langsung kepada Bupati Purbalingga, bahwa per 25 November dan seterusnya kami akan terbang kembali dengan schedule yang sama yakni Kamis dan Sabtu," kata Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo usai bertemu dengan jajaran Pemkab Purbalingga di Purbalingga, Kamis.
Pertemuan tersebut dilakukan setelah beredar kabar Maskapai Citilink sudah tidak melayani penerbangan di Bandara JB Soedirman.
Dia juga menambahkan penurunan tarif tertinggi tes cepat reaksi berantai polimerase (real time polymerase chain reaction/RT-PCR) menjadi angin segar bagi pihak maskapai dan diharapkan akan makin meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi udara.
Baca juga: Ganjar pastikan Bandara Purbalingga tetap beroperasi
Juliandra menjelaskan bahwa pada awal beroperasinya Bandara JB Soedirman bulan Juni 2021 yang lalu animo masyarakat menggunakan transportasi udara dari dan menuju Purbalingga sangat baik.
"Namun bulan Juli mulai ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sehingga tren-nya menurun. Ditambah harga Tes PCR sebagai syarat penerbangan harganya juga masih tinggi sehingga itu ditenggarai menurunkan animo masyarakat sehingga di bulan Oktober nyaris tidak ada penerbangan," katanya.
Selain adanya angin segar dengan penurunan harga RT-PCR, kata dia, pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan pemda setempat untuk membuat paket-paket dalam rangka meningkatkan animo publik.
"Dengan adanya kerja sama dengan pemda dan ditambah penurunan harga PCR diharapkan akan makin meningkatkan animo warga Purbalingga dan sekitarnya untuk terbang kembali," katanya.
Baca juga: Pesawat kargo Jayawijaya Dirgantara tergelincir di Bandara Sentani
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan dalam pertemuan dengan pihak Citilink ini juga dibahas mengenai kendala dan alternatif solusi.
Bupati juga memastikan akan membuat kebijakan sebagai solusi untuk meningkatkan okupansi penerbangan dari Bandara JB Soedirman.
"Beberapa opsi solusi yang akan dibahas lebih lanjut adalah mengenai subsidi PCR. Termasuk juga ada semacam booking seat dari pemda sampai animo masyarakat kembali seperti sedia kala, ada kuota yang nanti akan kita book untuk penerbangan Citilink, ini masih kita diskusikan tapi ini salah satu alternatif solusi," katanya.
Baca juga: Ganjar minta uji coba wisata di Karimunjawa Jepara
Baca juga: Citilink optimistis raih pasar penerbangan di Purbalingga
"Kami telah memberikan komitmen langsung kepada Bupati Purbalingga, bahwa per 25 November dan seterusnya kami akan terbang kembali dengan schedule yang sama yakni Kamis dan Sabtu," kata Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo usai bertemu dengan jajaran Pemkab Purbalingga di Purbalingga, Kamis.
Pertemuan tersebut dilakukan setelah beredar kabar Maskapai Citilink sudah tidak melayani penerbangan di Bandara JB Soedirman.
Dia juga menambahkan penurunan tarif tertinggi tes cepat reaksi berantai polimerase (real time polymerase chain reaction/RT-PCR) menjadi angin segar bagi pihak maskapai dan diharapkan akan makin meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi udara.
Baca juga: Ganjar pastikan Bandara Purbalingga tetap beroperasi
Juliandra menjelaskan bahwa pada awal beroperasinya Bandara JB Soedirman bulan Juni 2021 yang lalu animo masyarakat menggunakan transportasi udara dari dan menuju Purbalingga sangat baik.
"Namun bulan Juli mulai ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sehingga tren-nya menurun. Ditambah harga Tes PCR sebagai syarat penerbangan harganya juga masih tinggi sehingga itu ditenggarai menurunkan animo masyarakat sehingga di bulan Oktober nyaris tidak ada penerbangan," katanya.
Selain adanya angin segar dengan penurunan harga RT-PCR, kata dia, pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan pemda setempat untuk membuat paket-paket dalam rangka meningkatkan animo publik.
"Dengan adanya kerja sama dengan pemda dan ditambah penurunan harga PCR diharapkan akan makin meningkatkan animo warga Purbalingga dan sekitarnya untuk terbang kembali," katanya.
Baca juga: Pesawat kargo Jayawijaya Dirgantara tergelincir di Bandara Sentani
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan dalam pertemuan dengan pihak Citilink ini juga dibahas mengenai kendala dan alternatif solusi.
Bupati juga memastikan akan membuat kebijakan sebagai solusi untuk meningkatkan okupansi penerbangan dari Bandara JB Soedirman.
"Beberapa opsi solusi yang akan dibahas lebih lanjut adalah mengenai subsidi PCR. Termasuk juga ada semacam booking seat dari pemda sampai animo masyarakat kembali seperti sedia kala, ada kuota yang nanti akan kita book untuk penerbangan Citilink, ini masih kita diskusikan tapi ini salah satu alternatif solusi," katanya.
Baca juga: Ganjar minta uji coba wisata di Karimunjawa Jepara
Baca juga: Citilink optimistis raih pasar penerbangan di Purbalingga