Magelang (ANTARA) - Universitas Tidar (Untidar) Kota Magelang, Jawa Tengah, mulai melakukan uji coba perkuliahan tatap muka secara terbatas di tengah pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Mahasiswa harus menyiapkan aplikasi PeduliLindungi untuk dapat masuk ke area kampus. Hanya mahasiswa yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 minimal dosis pertama dan tidak ada indikasi sedang mengalami COVID-19, yang diperbolehkan masuk," kata Rektor sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Untidar Kota Magelang Mukh. Arifin dalam keterangan tertulis di Magelang, Senin.

Ia mengatakan semua orang yang masuk kampus harus merasa lebih aman dan nyaman dari risiko penularan COVID-19.

Pihaknya menggelar PTM tersebut berdasarkan  Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembelajaran Tatap Muka. Kampus di wilayah PPKM level 1-3 diimbau segera melaksanakan PTM terbatas demi menekan risiko kehilangan pengalaman belajar dan menjaga kualitas pembelajaran mahasiswa.

Pihaknya mengerahkan tenaga satuan pengamanan untuk pengecekan suhu badan dan mendampingi mahasiswa melakukan "scan" QR PeduliLindungi sebelum masuk area kampus. Mereka juga menghalau mahasiswa segera meninggalkan area kampus setelah PTM selesai.

"Jadi kita semua yang masuk ke kampus akan merasa lebih aman dan nyaman," katanya.

Ia mengatakan uji coba perkuliahan tatap muka terbatas hingga 24 Desember 2021 untuk kemudian dilakukan kajian lebih lanjut.

Kelas luring dilaksanakan mahasiswa semester lima, tujuh, mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir, serta mahasiswa "inbound" Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Mahasiswa yang mengikuti uji coba PTM 820 orang.

Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara luring harus dalam kondisi sehat, mendapat izin dari orang tua atau wali, berasal dari wilayah PPKM paling tinggi level 3. Mereka yang berasal dari luar Kota Magelang dan luar negeri wajib menunjukkan hasil tes usap antigen yang dinyatakan negatif COVID-19.

Perkuliahan di Untidar diselenggarakan secara "hybrid" (luring dan daring). Mahasiswa boleh memilih melakukan perkuliahan secara daring atau luring. Jumlah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara daring paling banyak 50 persen dari total kapasitas satu ruangan dan maksimal 25 orang dengan pengaturan jarak antartempat duduk minimal 1,5 meter.

Pihaknya juga melakukan pengaturan lainnya yang lebih detail tentang perkuliahan tatap muka terbatas di tengah pandemi.

Wakil Rektor Bidang Akademik Untidar Noor Farid mengatakan sejumlah layanan, aturan dan fasilitas telah disiapkan untuk menunjang PTM tersebut.



"Intinya adalah baik secara fasilitas, jadwal, pedoman dan SOP (Standar Operasional Prosedur) protokol kesehatan semua sudah disiapkan," katanya.

Pihaknya mengupayakan seoptimal mungkin agar PTM berjalan lancar dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga kampus.

"Diharapkan warga kampus juga bisa menjadi duta perubahan perilaku di lingkungan masing-masing, agar kasus COVID-19 bisa menurun dan segera tercapai 'herd immunity' (kekebalan komunal) di Indonesia," katanya.
 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024