Kudus (ANTARA) - Pemilik biro umrah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai bergairah mempromosikan paket umrah kepada masyarakat luas, menyusul kebijakan Pemerintah Arab Saudi membuka pintu untuk menerima calon jamaah berasal dari Indonesia.
"Mulai pekan ini, kami langsung bergairah menyambut kabar tersebut sehingga kami langsung mencetak kembali brosur untuk penawaran paket ibadah umrah kepada masyarakat," kata Founder Gaido Travel and Tours Cabang Kudus Ekawati Rahayu Ningsih di Kudus, Kamis.
Menurut dia hal tersebut merupakan angin segar bagi calon jamaah yang hendak melaksanakan umrah karena sebelumnya dijadwalkan Mei atau Juni 2021, ternyata hingga saat ini belum juga diberangkatkan karena pandemi.
Calon anggota jamaah umrah yang sebelumnya mendaftar, kata dia, juga kembali diinformasikan terkait dengan hal tersebut, untuk kembali mempersiapkan persyaratannya serta biayanya.
Setelah dinyatakan batal berangkat karena pandemi COVID-19, kata dia, 21 pendaftar yang sudah menyetorkan sejumlah uang, akhirnya banyak yang menarik kembali uangnya dengan alasan membutuhkan uang untuk kebutuhan mereka.
Terkait dengan sertifikat vaksinasi, katanya, bagi yang vaksinasinya memakai vaksin Sinovac atau Sinopharm, harus vaksin corona dosis ketiga dengan jenis vaksin lain, seperti Pfizer, Moderna, atau Johnson & Johnson.
"Karena 'booster'-nya (penguat) nanti dengan biaya sendiri, maka harga paket yang ditawarkan juga memungkinkan berubah. Untuk kepastiannya kami masih menunggu informasi lebih lanjut," ujarnya.
"Mulai pekan ini, kami langsung bergairah menyambut kabar tersebut sehingga kami langsung mencetak kembali brosur untuk penawaran paket ibadah umrah kepada masyarakat," kata Founder Gaido Travel and Tours Cabang Kudus Ekawati Rahayu Ningsih di Kudus, Kamis.
Menurut dia hal tersebut merupakan angin segar bagi calon jamaah yang hendak melaksanakan umrah karena sebelumnya dijadwalkan Mei atau Juni 2021, ternyata hingga saat ini belum juga diberangkatkan karena pandemi.
Calon anggota jamaah umrah yang sebelumnya mendaftar, kata dia, juga kembali diinformasikan terkait dengan hal tersebut, untuk kembali mempersiapkan persyaratannya serta biayanya.
Setelah dinyatakan batal berangkat karena pandemi COVID-19, kata dia, 21 pendaftar yang sudah menyetorkan sejumlah uang, akhirnya banyak yang menarik kembali uangnya dengan alasan membutuhkan uang untuk kebutuhan mereka.
Terkait dengan sertifikat vaksinasi, katanya, bagi yang vaksinasinya memakai vaksin Sinovac atau Sinopharm, harus vaksin corona dosis ketiga dengan jenis vaksin lain, seperti Pfizer, Moderna, atau Johnson & Johnson.
"Karena 'booster'-nya (penguat) nanti dengan biaya sendiri, maka harga paket yang ditawarkan juga memungkinkan berubah. Untuk kepastiannya kami masih menunggu informasi lebih lanjut," ujarnya.