Solo (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOTEK) menyasar vaksinasi untuk berbagai kelompok masyarakat, termasuk disabilitas, agar segera tercapai imunitas kelompok.
"Kelompok disabilitas ini kan perlu juga untuk meningkatkan kesehatannya, kadang kan sektor ini di beberapa tempat kurang tersentuh dan disabilitas ini saya melihat edukasi yang lebih penting untuk mereka bisa mau divaksin," kata Deputi Direktur Wilayah Jawa Tengah dan DIY Suwilwan Rachmat pada peninjauan kegiatan vaksinasi dosis kedua di Terminal Tirtonadi Solo, Kamis.
Selain disabilitas, dikatakannya, kelompok lain yang juga disasar pada kegiatan vaksinasi adalah masyarakat pekerja.
Menurut dia, dengan demikian akan tercapai masyarakat sehat.
"Masyarakat sehat, ekonomi bergerak sehingga kepesertaan BPJAMSOSTEK bisa meningkat," katanya.
Untuk di Kota Solo, pihaknya menargetkan sebanyak 1.500 peserta vaksinasi. Untuk dosis pertama sudah dilaksanakan pada 16 September 2021.
"Kalau di Jawa Tengah hanya di Solo, kemarin sebetulnya kami juga sudah berkoordinasi dengan daerah lain tetapi karena ketersediaan vaksin masih terbatas sehingga belum dilaksanakan. Sebetulnya sudah direncanakan di sejumlah titik," katanya.
Di DIY, BPJAMSOSTEK sudah melaksanakannya di Kota Yogyakarta dengan menyasar sekitar 1.500-1.700 peserta.
Kepala Seksi Surveilans dan Kejadian Luar Biasa Dinas Kesehatan Kota Surakarta Mohammad Abdul Rochim mengatakan saat ini capaian vaksinasi di Kota Solo sudah 91,7 persen, khusus untuk warga ber-KTP Solo.
"Tetapi kalau untuk masyarakat aglomerasi capaiannya sudah mencapai 120 persen, ini masyarakat khususnya yang aktivitas di Solo," katanya.
Terkait dengan kegiatan tersebut, Pemkot Surakarta mengapresiasi upaya dari BPJAMSOSTEK tersebut.
"Terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena sudah membantu meningkatkan 'herd immunity' (kekebalan komunal) untuk masyarakat pekerja yang beraktivitas di Solo," katanya.
"Kelompok disabilitas ini kan perlu juga untuk meningkatkan kesehatannya, kadang kan sektor ini di beberapa tempat kurang tersentuh dan disabilitas ini saya melihat edukasi yang lebih penting untuk mereka bisa mau divaksin," kata Deputi Direktur Wilayah Jawa Tengah dan DIY Suwilwan Rachmat pada peninjauan kegiatan vaksinasi dosis kedua di Terminal Tirtonadi Solo, Kamis.
Selain disabilitas, dikatakannya, kelompok lain yang juga disasar pada kegiatan vaksinasi adalah masyarakat pekerja.
Menurut dia, dengan demikian akan tercapai masyarakat sehat.
"Masyarakat sehat, ekonomi bergerak sehingga kepesertaan BPJAMSOSTEK bisa meningkat," katanya.
Untuk di Kota Solo, pihaknya menargetkan sebanyak 1.500 peserta vaksinasi. Untuk dosis pertama sudah dilaksanakan pada 16 September 2021.
"Kalau di Jawa Tengah hanya di Solo, kemarin sebetulnya kami juga sudah berkoordinasi dengan daerah lain tetapi karena ketersediaan vaksin masih terbatas sehingga belum dilaksanakan. Sebetulnya sudah direncanakan di sejumlah titik," katanya.
Di DIY, BPJAMSOSTEK sudah melaksanakannya di Kota Yogyakarta dengan menyasar sekitar 1.500-1.700 peserta.
Kepala Seksi Surveilans dan Kejadian Luar Biasa Dinas Kesehatan Kota Surakarta Mohammad Abdul Rochim mengatakan saat ini capaian vaksinasi di Kota Solo sudah 91,7 persen, khusus untuk warga ber-KTP Solo.
"Tetapi kalau untuk masyarakat aglomerasi capaiannya sudah mencapai 120 persen, ini masyarakat khususnya yang aktivitas di Solo," katanya.
Terkait dengan kegiatan tersebut, Pemkot Surakarta mengapresiasi upaya dari BPJAMSOSTEK tersebut.
"Terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena sudah membantu meningkatkan 'herd immunity' (kekebalan komunal) untuk masyarakat pekerja yang beraktivitas di Solo," katanya.