Semarang (ANTARA) - Bupati Kudus Hartopo didampingi pelaksana tugas Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus bersilaturahmi sekaligus jagong gayeng bersama pengurus Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria (YM2SM) Kudus guna mempererat tali silaturahmi serta menjalin sinergitas yang baik antara pemerintah dengan pengurus yayasan.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (7/10/2021) tersebut diawali dengan ziarah di Makam Sunan Muria (Raden Umar Said), dilanjutkan dengan nyekar (tabur bunga) dan menyempatkan minum air dari sumbernya yang ada di lingkungan makam.

Dalam kesempatan tersebut Hartopo menyampaikan apresiasinya kepada pengurus Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria, karena telah menjadi bagian yang membawa harum nama Kabupaten Kudus.

"Apresiasi sekali buat pengurus Yayasan yang telah andil dalam membawa nama baik Kabupaten Kudus, karena melalui Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria telah berdiri Ponpes Tahfidz Qur'an setara madrasah yang sudah dikenal hingga kancah internasional," kata Hartopo. Bupati Kudus Hartopo menabur bunga di Makam Sunan Muria. Hartopo juga bersilaturahmi ke pengurus Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria (YM2SM) Kudus. ANTARA/HO-Diskominfo Kudus)
Hartopo juga berharap dengan rencana pengembangan pusat pendidikan agama (Ponpes) tersebut, akan membawa Kabupaten Kudus semakin dikenal di mancanegara.

"Kudus adalah kabupaten terkecil, namun memiliki dua wali dan banyak tokoh-tokoh pemuka agama, sehingga kudus dapat dikatakan wilayah yang terayomi. Patut kita syukuri, Kabupaten Kudus terkenal dengan kota Ahlul Quran. Kudus kotanya para santri, terbukti dengan menjamurnya pondok pesantren dan pusat pendidikan agama di Kabupaten Kudus," jelasnya.

Bupati Hartopo juga berharap adanya kekompakan dan sinergitas dari semua elemen demi kemajuan bersama.

"Kuncinya adalah kekompakan dan sinergi untuk lebih maju lagi. Tentunya tidak lepas dari support pihak terkait, dalam hal ini kepala desa, kepala dinas pariwisata, pengurus yayasan, hingga elemen masyarakat," ujarnya. Bupati Kudus Hartopo meminum air dari sumbernya yang berada di lingkungan makam. Hartopo juga bersilaturahmi ke pengurus Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria (YM2SM) Kudus. ANTARA/HO-Diskominfo Kudus
Hartopo juga menyinggung soal pariwisata dengan berharap adanya pengawasan protokol kesehatan kepada seluruh pengunjung maupun pedagang, mengingat sektor pariwisata telah dibuka kembali.

"Kudus pernah menjadi tersangka, karena paling banyak kasus COVID-nya. Puncaknya 12 Juni 2021 dengan angka kematian per hari 24 orang, 500 kasus baru per hari, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rawat inap rumah rakit rujukan pasien COVID-19 hingga 100 persen, maka dari itu, diharap jangan sampai terulang kembali kasus COVID-19 gelombang III. Dengan kekompakan dan sinergi, mari terapkan disiplin prokes. Apalagi saat ini pariwisata semua telah mulai dibuka," kata Hartopo.

Pengurus YM2SM Bambang berharap di era kepemimpinan Bupati Hartopo, Pemerintah Kabupaten Kudus selalu diberikan keberkahan dan ridho dari Allah, pasalnya banyak sekali cobaan.

"Semoga kepemimpinan Bupati Kudus mendapat ridho dan berkah dari Allah SWT, sehingga bisa membawa masyarakat menuju Kabupaten yang sejahtera. Mengingat saat ini era Corona yang membawa banyak sekali dampaknya," harapnya.

Kepada Bupati Kudus dan seluruh masyarakat, Bambang dan seluruh tim meminta doa restu dalam melaksanakan amanah untuk mengelola Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria.

"Kami minta doa restu, semoga kami dalam mengelola Masjid dan Makam Sunan Muria dapat mendapat keberkahan dari Allah SWT," kata Bambang.(Adv)

 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024