Kudus (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bakal memperbanyak galeri investasi di wilayah Pantura Timur seperti Kabupaten Pati, Rembang, Blora dan Grobogan, untuk meningkatkan literasi pasar modal bagi kalangan akademisi maupun masyarakat umum.

"Untuk wilayah Pantura Barat, kami sudah menambah galeri investasi, termasuk di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Kabupaten Brebes. Sedangkan Pantura Timur saat ini memang belum sehingga menjadi target selanjutnya," kata Kepala Kantor BEI Perwakilan Jateng 1 Fanny Rifqi saat workshop dengan wartawan daerah via zoom meeting, Kamis.

Nantinya, kata dia, BEI akan menggandeng perguruan tinggi maupun pemerintah kabupaten setempat.

Kerja sama dengan perguruan tinggi, tentunya lebih mudah dalam menyediakan tempatnya karena pengalaman sebelumnya sudah berjalan dengan berbagai perguruan tinggi. Sedangkan dengan pemerintah kabupaten akan melakukan penjajakan untuk membuat galeri investasi digital.

"Terkadang kerja sama dengan pemerintah daerah terkendala dalam penyediaan tempat fisik galeri investasinya. Makanya kami mengusulkan galeri investasi digital," ujarnya.

Nantinya, kata dia, akan disusun suatu program kerja, ada ketua dan divisi-divisi untuk membuat program kerja. Misal pemkab setempat menggandeng karang taruna, masyarakat maupun dengan para mahasiswa setempat.

"Kami serius menyasar usia muda karena selama ini sudah sering berkolaborasi dengan para pemuda untuk investasi saham pemula. Rentang usia pemodal antara 18-25 tahun," ujarnya.

Jumlah galeri investasi, kata dia, perlu ada penambahan terus karena selama ini cukup efektif menggaet investor pasar modal. Misal, di Kabupaten Kudus pertumbuhan investornya dari tahun ke tahun terus meningkat karena tahun 2018 tercatat hanya 2.353 investor, tahun berikutnya naik menjadi 3.243 investor dan tahun 2020 naik menjadi 5.420 investor dan Juni 2021 meningkat lagi menjadi 8.608 investor.

Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Jepara tahun 2018 tercatat 1.349 investor, kemudian tahun 2019 naik menjadi 2.060 investor dan tahun 2020 naik menjadi 3.843 investor dan Juni 2021 naik signifikan menjadi 6.674 investor. Sedangkan investor dari Kabupaten Pati, Rembang dan Blora juga cukup banyak.

Untuk nilai transaksinya masih didominasi dari Kota Semarang per Juni 2021 mencapai Rp4,33 triliun, disusul Kabupaten Kudus sebesar Rp693,24 miliar, Kota Tegal sebesar Rp304,68 miliar dan Kota Pekalongan sebesar Rp175,61 miliar.

 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025