Solo (ANTARA) - Sekolah Vokasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggandeng industri dan dunia usaha untuk mewadahi lulusan perguruan tinggi yang berkompeten.

Wakil Rektor V UMS Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional Supriyono di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan PT Titin Pratama Indonesia dan Talent Language Course (TLC).

Ia mengatakan PT Titin Pratama Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas, sedangkan TLC Surakarta bergerak di bidang perhotelan dan kapal pesiar.

Ia mengatakan kerja sama tersebut diperlukan mengingat selama ini terdapat jarak yang cukup lebar antara dunia kampus dengan industri.

"Sejauh ini terdapat dikotomi antara dunia kampus dan dunia kerja atau dunia industri, sehingga tampak adanya diskriminasi di antara keduanya. Dengan kerja sama ini diharapkan dapat memperkecil jarak perbedaan tersebut," katanya.

Menurut dia, pengembangan ilmu dan teknologi tidak lebih maju dari dunia industri sehingga tantangannya adalah mengembalikan peran dan fungsi kampus dalam menyiapkan lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja dengan keterampilan yang telah dimiliki.

"Salah satu impian kami adalah mendekatkan antara lulusan perguruan tinggi khususnya UMS dengan dunia industri dengan meningkatkan pembekalan dan pelatihan mahasiswa," katanya.

Sementara itu, perwakilan dari PT Titin Pratama Indonesia Putut Prasetyo mengatakan dalam dunia kerja perlu adanya sertifikasi keahlian, salah satunya dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) migas.

"Di dunia kerja, dalam melakukan pencarian kerja perlu sertifikasi atau pengakuan kompetensi, hal ini selaras dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 5 Tahun 2015 yang merupakan standar wajib bagi yang kerja," katanya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari TLC Surakarta Prihandika Jodi Antono mengatakan perusahaan melakukan persiapan sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia kerja.

"Dalam mempersiapkan di dunia kerja, kami menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan memberikan pelatihan kewirausahaan," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024