Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mendorong kalangan pelaku wisata berinovasi dan secara kreatif menciptakan daya tarik kepariwisataan guna mendatangkan pengunjung ke objek wisata di daerah itu.

"Mereka harus memiliki inovasi dan kreatif menciptakan daya tarik tersendiri sehingga layak untuk dikunjungi," katanya dalam rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

Ia mengatakan gerakan "Orang Magelang Cinta Wisata Kota Magelang" harus digalakkan karena banyak objek wisata di daerah itu layak dikunjungi, antara lain wisata alam, sejarah, dan edukasi.

Ia mengemukakan pentingnya gerakan itu diimbangi dengan kesiapan para pelaku wisata di daerah setempat dalam mengembangkan diri.

"Wisata yang hidup berefek pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan peluang investasi," katanya saat menjadi narasumber "Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata" diselenggarakan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang di Hotel Atria Magelang, 21-23 September 2021.

Ia mengemukakan pengelolaan wisata harus komprehensif, tidak sekadar menawarkan tempat atau wahana wisata, tetapi juga potensi lainnya, seperti kuliner, pengemasan produk-produk yang dijual, dan kebersihan.

"Dari pelatihan ini 'panjenengan' (anda) harus dapat bergerak, bagaimana mengembangkan usaha dan berinovasi," katanya.

Hingga saat ini, katanya, objek wisata di wilayah itu belum buka karena masih diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Objek wisata andalan daerah setempat, antara lain Taman Kyai Langgeng (TKL) dan Kebun Raya Gunung Tidar, masih simulasi untuk kunjungan wisatawan di tengah pandemi.

"Kalau tempat wisata kita sudah buka, ajak anak-anak kita berwisata, tapi ingat tetap bertahap dan prokes (protokol kesehatan) ketat agar kasus COVID-19 tidak melonjak lagi, bahkan lebih baik lagi kalau ada fasilitas vaksin," katanya.

Ia mengajak masyarakat setempat mencintai dan berwisata di objek wisata lokal di Kota Magelang.

"Dari anak-anak PAUD, TK, SD, sampai SMP, ayo kita ajak mereka untuk berwisata di Kota Magelang. Silakan pakai kendaraan (bus, red.) Pemkot Magelang untuk berwisata, 'monggo' (silakan)," katanya.

Kepala Disporapar Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih menjelaskan pelatihan pengelolaan desa wisata bertujuan menumbuhkan pemahaman masyarakat akan arti penting pariwisata dengan mendorong terbentuknya kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang menjadi embrio desa wisata.

Dia mengharapkan pelatihan itu membuka wawasan peserta bahwa potensi di Kota Magelang dapat digali menjadi desa wisata.

"Tujuan kita setelah pelatihan ini membangkitkan, membangun, mengembangkan potensi di kelurahan masing-masing secara terintegrasi untuk dijadikan destinasi wisata," katanya.

 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024