Sukoharjo (ANTARA) - Pengelola mal menyatakan capaian vaksinasi COVID-19 dapat mendorong daya beli masyarakat khususnya pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan.
Direktur Bisnis dan Marketing The Park Mall Danny Johannes di Solobaru, Kabupaten Sukoharjo, Selasa mengatakan pemerintah setempat perlu mempercepat capaian vaksinasi demi berputarnya roda perekonomian. Apalagi, dikatakannya, saat ini untuk pengunjung mal wajib menjalani skrining melalui aplikasi Peduli Lindungi.
"Beberapa waktu lalu, dalam satu minggu kami temukan rata-rata lima ojol (ojek 'online' yang akan masuk ke mal) yang belum divaksin, artinya masih perlu vaksin untuk ojol ini. Itu kami sampaikan kepada Bu Bupati (Bupati Sukoharjo) agar segera divaksin ojol-ojol itu tadi," katanya.
Dengan makin banyaknya orang yang sudah tervaksinasi maka pengunjung tidak perlu lagi khawatir berada di mal. Dengan demikian, kondisi tersebut juga akan meningkatkan transaksi sehingga berdampak positif bagi ekonomi.
Terkait hal itu, ia melihat sejauh ini daya beli masyarakat masih cukup terjaga. Meski demikian, dikatakannya, saat ini durasi pengunjung berada di mal lebih pendek dibandingkan sebelum pandemi.
"Sebelum pandemi COVID-19, orang bisa menghabiskan waktu sampai empat jam di dalam mal, tetapi sekarang hanya sekitar 1,5-2 jam," kata
Oleh karena itu, dikatakannya, menjadi tugas penyewa atau pemilik kios yang ada di dalam mal untuk membuat orang tetap berbelanja agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Senada, Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Solo Veronica Lahji berharap agar vaksinasi ini bisa diberikan secara menyeluruh.
"Terkait vaksin ini kan warga 18 tahun ke bawah belum banyak yang dapat, padahal untuk masuk ke mal yang diperbolehkan 12 tahun ke atas, sehingga syarat wajib Peduli Lindungi belum bisa," katanya.
Meski demikian, ia juga mengapresiasi pelonggaran yang sudah diberikan oleh pemerintah, termasuk perpanjangan waktu untuk makan di tempat dari 30 menit menjadi 60 menit. Dengan demikian, menurut dia pengunjung tidak perlu tergesa-gesa saat makan di mal.
"Harapannya ke depan ada pelonggaran lagi, agar permainan anak bisa segera dibuka juga," katanya.
Direktur Bisnis dan Marketing The Park Mall Danny Johannes di Solobaru, Kabupaten Sukoharjo, Selasa mengatakan pemerintah setempat perlu mempercepat capaian vaksinasi demi berputarnya roda perekonomian. Apalagi, dikatakannya, saat ini untuk pengunjung mal wajib menjalani skrining melalui aplikasi Peduli Lindungi.
"Beberapa waktu lalu, dalam satu minggu kami temukan rata-rata lima ojol (ojek 'online' yang akan masuk ke mal) yang belum divaksin, artinya masih perlu vaksin untuk ojol ini. Itu kami sampaikan kepada Bu Bupati (Bupati Sukoharjo) agar segera divaksin ojol-ojol itu tadi," katanya.
Dengan makin banyaknya orang yang sudah tervaksinasi maka pengunjung tidak perlu lagi khawatir berada di mal. Dengan demikian, kondisi tersebut juga akan meningkatkan transaksi sehingga berdampak positif bagi ekonomi.
Terkait hal itu, ia melihat sejauh ini daya beli masyarakat masih cukup terjaga. Meski demikian, dikatakannya, saat ini durasi pengunjung berada di mal lebih pendek dibandingkan sebelum pandemi.
"Sebelum pandemi COVID-19, orang bisa menghabiskan waktu sampai empat jam di dalam mal, tetapi sekarang hanya sekitar 1,5-2 jam," kata
Oleh karena itu, dikatakannya, menjadi tugas penyewa atau pemilik kios yang ada di dalam mal untuk membuat orang tetap berbelanja agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Senada, Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Solo Veronica Lahji berharap agar vaksinasi ini bisa diberikan secara menyeluruh.
"Terkait vaksin ini kan warga 18 tahun ke bawah belum banyak yang dapat, padahal untuk masuk ke mal yang diperbolehkan 12 tahun ke atas, sehingga syarat wajib Peduli Lindungi belum bisa," katanya.
Meski demikian, ia juga mengapresiasi pelonggaran yang sudah diberikan oleh pemerintah, termasuk perpanjangan waktu untuk makan di tempat dari 30 menit menjadi 60 menit. Dengan demikian, menurut dia pengunjung tidak perlu tergesa-gesa saat makan di mal.
"Harapannya ke depan ada pelonggaran lagi, agar permainan anak bisa segera dibuka juga," katanya.