Solo (ANTARA) - Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi milik PDAM Surakarta yang ada di Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta mulai operasional secara normal setelah pemberhentian sementara akibat limbah ciu yang mencemari Sungai Bengawan Solo.

Direktur Utama PDAM Surakarta Agustan di Solo, Jumat mengatakan operasional sempat terhenti pada Kamis (9/9). Meski demikian, pada pukul 12.30 WIB sudah beroperasi secara normal.

"Kemarin jam 12.00 WIB sudah dibuang untuk air yang sudah terlanjur diolah. Selanjutnya, jam 12.30 WIB sudah beroperasi secara normal lagi sehingga tidak menggangu pelayanan untuk konsumen," katanya.

Ia mengatakan untuk pengolahan air dari Sungai Bengawan Solo, PDAM Surakarta mengoperasikan tiga IPA, yakni IPA Semanggi, Jebres, dan Jurug. Pihaknya mencatat untuk IPA Semanggi memiliki kapasitas produksi paling tinggi, yakni 300 liter/detik.

"Sedangkan untuk IPA Jurug mengolah 100 liter/detik dan Jebres mengolah 50 liter/detik. Meski IPA Semanggi kapasitasnya paling besar namun untuk saat ini baru memproduksi 75 liter/detik," katanya.

Ia mengatakan untuk IPA Semanggi menyalurkan air bersih ke pelanggan rumah tangga di wilayah Semanggi, Joyontakan, Mojo, dan Sangkrah.

"Tetapi kemarin itu kami ada persediaan di reservoir yang kapasitasnya 4.000 m3. Dalam sehari selama ada persediaan maka 12 jam cukup untuk melayani wilayah itu," katanya.

Sementara itu, terkait dengan kejadian tercemarnya Sungai Bengawan Solo oleh limbah dari industri ciu tersebut, pihaknya berharap muncul kesadaran bersama.

"Jangan lagi seperti itu. Industri boleh tetap jalan tetapi limbah harus diperhatikan sehingga harus dilengkapi dengan pengolahan limbah. Apalagi wilayah sungai ini kan banyak yang memanfaatkan, baik itu masyarakat maupun kehidupan air itu sendiri," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024