Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah menyiapkan bantuan air bersih 400 tangki untuk mengantisipasi bencana kekeringan karena musim kemarau.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo di Boyolali, Rabu, mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan beberapa tempat di daerah itu mengalami kekeringan pada puncak musim kemarau tahun ini.

Oleh karena itu, BPBD setempat telah menyediakan bantuan air bersih untuk daerah-daerah terdampak kekeringan. Hingga saat ini, sudah ada lima kecamatan terdampak kekeringan, yakni Juwangi, Wonosamodro, Wonosegoro, Kemusu, dan Tamansari, yang mengajukan permintaan bantuan air bersih.

Pihaknya menyiapkan anggaran Rp375 juta untuk penanganan dampak kekeringan tersebut. Hingga saat ini, pihaknya sudah menyalurkan air bersih 17 tangki ke Kecamatan Wonosamodro, Wonosegoro, dan Juwangi.

"Kami menerapkan sistem Cepat, Akurat, Merata, dan Proporsional (CAMP) dalam penyaluran bantuan air bersih ke daerah terdampak," katanya.

Ia meminta masyarakat selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat terkait dengan bantuan air bersih agar cepat tersalurkan ke daerahnya yang mengalami krisis air bersih.

Baca juga: BPBD Jateng anggarkan Rp120 juta back up penanganan kekeringan

"Bencana kekeringan akan melanda di wilayah Boyolali maka sesegera mungkin untuk 'dropping' air bersih ke wilayah terdampak," katanya.

Pihaknya juga akan menyalurkan air bersih melalui program tanggung jawab sosial perusahaan dari beberapa perusahaan, seperti Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Ampera Boyolali, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Boyolali, perbankan, pihak swasta maupun organisasi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam penanganan dampak musim kemarau itu.

"Kami sesuai data pada 2020 terdapat 200 tangki air (Bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan, red.) yang tersalurkan ke masyarakat. Mudah mudahan ini, bisa memberikan jalan bagi mereka yang kekurangan air bersih," katanya.

Dia mengatakan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan air bersih, dapat menghubungi pemerintahan desa setempat yang akan diteruskan ke BPBD Kabupaten Boyolali untuk ditindaklanjuti.

BPBD Kabupaten Boyolali sebelumnya telah memetakan wilayah rawan krisis air bersih, yakni enam kecamatan, meliputi Juwangi, Wonosegoro, Wonosamudro, Kemusu, Selo, dan Tamansari.

Baca juga: Wilayah terdampak kekeringan di Cilacap bertambah jadi tujuh desa
Baca juga: Pakar: Perlu mitigasi terencana mencegah kekeringan

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024