Banjarnegara (ANTARA) - Program vaksinasi yang digelar secara masif di berbagai wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dinilai ampuh dalam menekan kasus COVID-19 di daerah itu, kata Penanggung Jawab Vaksinasi Rumah Sakit Islam Banjarnegara dr Masrurotut Daroen.
"Vaksinasi massal yang digelar secara masif telah mampu menurunkan kasus COVID-19 khususnya pasien yang dirawat di RS Islam Banjarnegara," katanya di Banjarnegara, Rabu.
Ia mencontohkan jika sebelumnya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Banjarnegara bisa mencapai 85 orang per hari.
Akan tetapi dalam beberapa waktu terakhir, kata dia, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Banjarnegara turun drastis.
Bahkan, kata dia, sejak Selasa (7/9) hingga saat sekarang yang ada satu pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit itu.
"Alhamdulillah, jumlah pasien COVID-19 sudah berangsur turun, saat ini hanya ada satu pasien saja. Semoga kasus COVID-19 segera berlalu," kata dia yang akrab disapa Rury.
Lebih lanjut, dia mengatakan vaksinasi dinilai mampu membentuk imunitas kelompok sehingga dapat saling melindungi.
Berdasarkan data RS Islam Banjarnegara, kata dia, pihaknya sejak bulan Januari hingga Agustus 2021 telah melaksanakan vaksinasi sebanyak 3.029 dosis dengan sasaran tenaga kesehatan, kelompok masyarakat lanjut usia, pelayan publik, ibu hamil, dan masyarakat umum.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya hampir setiap hari mengirimkan dokter serta tenaga medis dan administrasi untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi di berbagai tempat seperti pondok pesantren, Polres Banjarnegara, Kodim Banjarnegara, atau tempat-tempat lain yang ditunjuk sebagai lokasi kegiatan vaksinasi COVID-19.
"Selain vaksin, penurunan jumlah kasus COVID-19 juga disebabkan gencarnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan penerapan protokol kesehatan," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin, Mantrianom, Kabupaten Banjarnegara, KH Chamzah Hasan mengatakan ulama dan tokoh agama sangat besar perannya dalam upaya menurunkan kasus COVID-19 melalui program vaksinasi massal.
"Di Banjarnegara, peran ulama sangat dibutuhkan, baik dengan sosialisasi, maupun penyelenggara vaksinasi massal. Pondok kami dipercaya sebagai penyelenggara dengan kerja sama dengan berbagai lintas instansi, rumah sakit, Polres Banjarnegara, Kodim Banjarnegara, Dinas Kesehatan, maupun dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan terus menggelorakan semangat pencegahan COVID-19 di Banjarnegara melalui kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya untuk program vaksinasi.
"Alhamdulillah program ini terus berjalan, dan terus membuahkan hasil dengan turunnya jumlah kasus COVID-19 di Banjarnegara," katanya menegaskan.
Berdasarkan data Banjarnegara Tanggap COVID-19 yang disajikan melalui laman corona.banjarnegarakab.go.id per tanggal 8 September 2021, pukul 13.42 WIB, jumlah warga Banjarnegara yang terkonfirmasi positif COVID-19 secara kumulatif sejak terjadinya pandemi hingga sekarang tercatat sebanyak 10.583 orang atau bertambah 11 orang dari hari Selasa (7/9) yang tercatat 10.572 orang.
Sementara jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 9.724 orang, sedangkan pasien COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak 630 orang atau bertambah satu orang dari hari Selasa (7/9) yang tercatat 629 orang.
"Vaksinasi massal yang digelar secara masif telah mampu menurunkan kasus COVID-19 khususnya pasien yang dirawat di RS Islam Banjarnegara," katanya di Banjarnegara, Rabu.
Ia mencontohkan jika sebelumnya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Banjarnegara bisa mencapai 85 orang per hari.
Akan tetapi dalam beberapa waktu terakhir, kata dia, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RS Islam Banjarnegara turun drastis.
Bahkan, kata dia, sejak Selasa (7/9) hingga saat sekarang yang ada satu pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit itu.
"Alhamdulillah, jumlah pasien COVID-19 sudah berangsur turun, saat ini hanya ada satu pasien saja. Semoga kasus COVID-19 segera berlalu," kata dia yang akrab disapa Rury.
Lebih lanjut, dia mengatakan vaksinasi dinilai mampu membentuk imunitas kelompok sehingga dapat saling melindungi.
Berdasarkan data RS Islam Banjarnegara, kata dia, pihaknya sejak bulan Januari hingga Agustus 2021 telah melaksanakan vaksinasi sebanyak 3.029 dosis dengan sasaran tenaga kesehatan, kelompok masyarakat lanjut usia, pelayan publik, ibu hamil, dan masyarakat umum.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya hampir setiap hari mengirimkan dokter serta tenaga medis dan administrasi untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi di berbagai tempat seperti pondok pesantren, Polres Banjarnegara, Kodim Banjarnegara, atau tempat-tempat lain yang ditunjuk sebagai lokasi kegiatan vaksinasi COVID-19.
"Selain vaksin, penurunan jumlah kasus COVID-19 juga disebabkan gencarnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan penerapan protokol kesehatan," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin, Mantrianom, Kabupaten Banjarnegara, KH Chamzah Hasan mengatakan ulama dan tokoh agama sangat besar perannya dalam upaya menurunkan kasus COVID-19 melalui program vaksinasi massal.
"Di Banjarnegara, peran ulama sangat dibutuhkan, baik dengan sosialisasi, maupun penyelenggara vaksinasi massal. Pondok kami dipercaya sebagai penyelenggara dengan kerja sama dengan berbagai lintas instansi, rumah sakit, Polres Banjarnegara, Kodim Banjarnegara, Dinas Kesehatan, maupun dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan terus menggelorakan semangat pencegahan COVID-19 di Banjarnegara melalui kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya untuk program vaksinasi.
"Alhamdulillah program ini terus berjalan, dan terus membuahkan hasil dengan turunnya jumlah kasus COVID-19 di Banjarnegara," katanya menegaskan.
Berdasarkan data Banjarnegara Tanggap COVID-19 yang disajikan melalui laman corona.banjarnegarakab.go.id per tanggal 8 September 2021, pukul 13.42 WIB, jumlah warga Banjarnegara yang terkonfirmasi positif COVID-19 secara kumulatif sejak terjadinya pandemi hingga sekarang tercatat sebanyak 10.583 orang atau bertambah 11 orang dari hari Selasa (7/9) yang tercatat 10.572 orang.
Sementara jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 9.724 orang, sedangkan pasien COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak 630 orang atau bertambah satu orang dari hari Selasa (7/9) yang tercatat 629 orang.