Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Syarifuddin Sudding meminta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk bertanggungjawab akibat kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang.
"Saya kira ini Pak Yasonna yang harus tanggung jawab penuh. Bukan cuma di tingkat ditjen dan kalapas. Jangan menyalahkan kalapas, kan kebijakannya di Menkumham," kata Sudding dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Sudding mengkritik banyak masalah kompleks terkait kondisi lapas di Indonesia saat ini. Mulai dari isu kelebihan kapasitas, peredaran narkoba hingga tak manusiawinya perlakuan terhadap warga binaan.
Baca juga: Anggota DPR: Kemenkumham evaluasi sistem keamanan cegah kebakaran
Anggota Komisi III itu menilai kebakaran di lapas menjadi salah satu akumulasi persoalan yang kerap menimpa lapas Indonesia saat ini. Padahal, kata dia, Komisi III DPR kerap kali menyuarakan desakan kepada Menteri Yasonna untuk membenahi persoalan lapas.
"Kita minta tak hanya retorika lah, tapi harus ada tindakan nyata di lapangan," ujarnya.
Sudding menyentil perlu dilakukan evaluasi terkait kinerja Yasonna sebagai Menteri Hukum dan HAM. Pasalnya, sudah banyak persoalan di lapas yang terjadi ketika dia menjabat sampai saat ini.
"Saya rasa cukup banyak persoalan di lapas dan di bawah kendalinya dia (Yasonna). Saya kira perlu evaluasi. Presiden evaluasi terhadap menterinya, saya kira terlalu lama nyaman di situ," kata politisi PAN itu.
Sudding juga mendorong agar Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Pemasyarakatan bisa disahkan dalam waktu dekat oleh Yasonna. Sebab rancangan aturan itu mengatur banyak mengenai hak-hak narapidana yang seharusnya dijamin pemerintah.
Menteri Yasonna sendiri telah meninjau langsung lokasi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang. Dia juga menginstruksikan jajarannya untuk fokus pada evakuasi dan pemulihan warga binaan yang menjadi korban kebakaran.
"Rasa duka mendalam saya sampaikan atas jatuhnya korban dalam kebakaran ini. Saya sudah menginstruksikan jajaran untuk secepatnya melakukan evakuasi dan fokus memberikan penanganan terbaik untuk memulihkan korban luka. Ini musibah yang memprihatinkan bagi kita semua," kata Yasonna .
"Saya kira ini Pak Yasonna yang harus tanggung jawab penuh. Bukan cuma di tingkat ditjen dan kalapas. Jangan menyalahkan kalapas, kan kebijakannya di Menkumham," kata Sudding dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Sudding mengkritik banyak masalah kompleks terkait kondisi lapas di Indonesia saat ini. Mulai dari isu kelebihan kapasitas, peredaran narkoba hingga tak manusiawinya perlakuan terhadap warga binaan.
Baca juga: Anggota DPR: Kemenkumham evaluasi sistem keamanan cegah kebakaran
Anggota Komisi III itu menilai kebakaran di lapas menjadi salah satu akumulasi persoalan yang kerap menimpa lapas Indonesia saat ini. Padahal, kata dia, Komisi III DPR kerap kali menyuarakan desakan kepada Menteri Yasonna untuk membenahi persoalan lapas.
"Kita minta tak hanya retorika lah, tapi harus ada tindakan nyata di lapangan," ujarnya.
Sudding menyentil perlu dilakukan evaluasi terkait kinerja Yasonna sebagai Menteri Hukum dan HAM. Pasalnya, sudah banyak persoalan di lapas yang terjadi ketika dia menjabat sampai saat ini.
"Saya rasa cukup banyak persoalan di lapas dan di bawah kendalinya dia (Yasonna). Saya kira perlu evaluasi. Presiden evaluasi terhadap menterinya, saya kira terlalu lama nyaman di situ," kata politisi PAN itu.
Sudding juga mendorong agar Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Pemasyarakatan bisa disahkan dalam waktu dekat oleh Yasonna. Sebab rancangan aturan itu mengatur banyak mengenai hak-hak narapidana yang seharusnya dijamin pemerintah.
Menteri Yasonna sendiri telah meninjau langsung lokasi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang. Dia juga menginstruksikan jajarannya untuk fokus pada evakuasi dan pemulihan warga binaan yang menjadi korban kebakaran.
"Rasa duka mendalam saya sampaikan atas jatuhnya korban dalam kebakaran ini. Saya sudah menginstruksikan jajaran untuk secepatnya melakukan evakuasi dan fokus memberikan penanganan terbaik untuk memulihkan korban luka. Ini musibah yang memprihatinkan bagi kita semua," kata Yasonna .