Purwokerto (ANTARA) - Pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah eks Kota Administratif Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai mendapatkan vaksin COVID-19 dari dinas kesehatan setempat sebagai upaya mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dan mewujudkan kekebalan komunal.
Vaksinasi perdana bagi pelajar SMP di wilayah Purwokerto tersebut dilaksanakan di SMP Negeri 9 Purwokerto, Jumat.
"Hari ini (3/9), kami mendapat jatah vaksin dari dinkes untuk sekitar 400 anak. Dari 400 anak itu, mungkin tidak bisa semuanya karena ternyata sudah ada anak yang ikut vaksin (dalam kegiatan vaksinasi massal), ada yang komorbid sehingga orang tua tidak mengizinkan, kami juga enggak berani," kata Kepala SMP Negeri 9 Purwokerto Herry Nuryanto.
Baca juga: Pemprov Jateng imbau seluruh pelajar divaksin COVID
Menurut dia, vaksinasi tersebut dapat dilaksanakan atas seizin orang tua siswa dan anaknya dalam kondisi sehat.
Selain itu, kata dia, anak-anak siswa kelas 7 yang usianya masih di bawah 12 tahun juga belum diizinkan untuk mendapatkan vaksin.
"Untuk izin orang tua, kami sudah mengedarkan formulir lewat google form, apakah diizinkan atau tidak. Bila tidak diizinkan, orang tua mengisi formulir di bawahnya untuk ditandatangani dan diserahkan ke sekolah untuk diteruskan ke petugas Dinkes," katanya menjelaskan.
Kendati demikian, dia mengharapkan seluruh siswa SMP Negeri 9 Purwokerto yang berjumlah 828 anak bisa mendapatkan vaksin semuanya.
Oleh karena kapasitas PTM dibatasi hanya 50 persen siswa, kata dia, kegiatan vaksinasi tersebut dilaksanakan dalam dua hari, yakni Jumat (3/9) dan Sabtu (4/9).
"Hari ini (3/9) ada sekitar 400 anak, sisanya hari Sabtu (4/9). Oleh karena besok hari libur, akan diatur agar tidak terjadi kerumunan, mungkin tiap dua jam untuk dua kelas," katanya menegaskan.
Herry mengatakan vaksinasi bagi pelajar SMP Negeri 9 Purwokerto merupakan yang perdana digelar Dinkes Kabupaten Banyumas untuk sekolah-sekolah di wilayah eks Kota Administratif Purwokerto.
"Kalau untuk Kabupaten Banyumas secara umum, sudah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sumpiuh mulai kemarin (2/9)," katanya.
Salah seorang siswa Kelas 9B SMP Negeri 9 Purwokerto, Nabila Mauza mengaku senang telah mendapatkan vaksin meskipun awalnya sempat takut ketika akan divaksin.
"Alhamdulillah sudah divaksin karena sebelumnya, dari seluruh anggota keluarga, hanya saya yang belum mendapatkan vaksin. Orang tua dan kakak sudah divaksin," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Irawati mengatakan pihaknya sementara ini mendapat jatah vaksin dari Dinkes Kabupaten Banyumas untuk dua sekolah.
"Hanya untuk SMP Negeri 1 Sumpiuh dan SMP Negeri 9 Purwokerto," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya sebenarnya ingin melakukan percepatan vaksinasi bagi pelajar.
"Tapi 'vaksine ora nana' (vaksinnya tidak ada, red.). Vaksinnya ada, tapi enggak banyak, jadi kita bertahap," katanya.
Baca juga: Dinkes Jateng kontrol distribusi vaksin cegah kelebihan/kekurangan
Baca juga: Ganjar pertanyakan empat daerah di Jateng tak dapat vaksin
Vaksinasi perdana bagi pelajar SMP di wilayah Purwokerto tersebut dilaksanakan di SMP Negeri 9 Purwokerto, Jumat.
"Hari ini (3/9), kami mendapat jatah vaksin dari dinkes untuk sekitar 400 anak. Dari 400 anak itu, mungkin tidak bisa semuanya karena ternyata sudah ada anak yang ikut vaksin (dalam kegiatan vaksinasi massal), ada yang komorbid sehingga orang tua tidak mengizinkan, kami juga enggak berani," kata Kepala SMP Negeri 9 Purwokerto Herry Nuryanto.
Baca juga: Pemprov Jateng imbau seluruh pelajar divaksin COVID
Menurut dia, vaksinasi tersebut dapat dilaksanakan atas seizin orang tua siswa dan anaknya dalam kondisi sehat.
Selain itu, kata dia, anak-anak siswa kelas 7 yang usianya masih di bawah 12 tahun juga belum diizinkan untuk mendapatkan vaksin.
"Untuk izin orang tua, kami sudah mengedarkan formulir lewat google form, apakah diizinkan atau tidak. Bila tidak diizinkan, orang tua mengisi formulir di bawahnya untuk ditandatangani dan diserahkan ke sekolah untuk diteruskan ke petugas Dinkes," katanya menjelaskan.
Kendati demikian, dia mengharapkan seluruh siswa SMP Negeri 9 Purwokerto yang berjumlah 828 anak bisa mendapatkan vaksin semuanya.
Oleh karena kapasitas PTM dibatasi hanya 50 persen siswa, kata dia, kegiatan vaksinasi tersebut dilaksanakan dalam dua hari, yakni Jumat (3/9) dan Sabtu (4/9).
"Hari ini (3/9) ada sekitar 400 anak, sisanya hari Sabtu (4/9). Oleh karena besok hari libur, akan diatur agar tidak terjadi kerumunan, mungkin tiap dua jam untuk dua kelas," katanya menegaskan.
Herry mengatakan vaksinasi bagi pelajar SMP Negeri 9 Purwokerto merupakan yang perdana digelar Dinkes Kabupaten Banyumas untuk sekolah-sekolah di wilayah eks Kota Administratif Purwokerto.
"Kalau untuk Kabupaten Banyumas secara umum, sudah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sumpiuh mulai kemarin (2/9)," katanya.
Salah seorang siswa Kelas 9B SMP Negeri 9 Purwokerto, Nabila Mauza mengaku senang telah mendapatkan vaksin meskipun awalnya sempat takut ketika akan divaksin.
"Alhamdulillah sudah divaksin karena sebelumnya, dari seluruh anggota keluarga, hanya saya yang belum mendapatkan vaksin. Orang tua dan kakak sudah divaksin," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Irawati mengatakan pihaknya sementara ini mendapat jatah vaksin dari Dinkes Kabupaten Banyumas untuk dua sekolah.
"Hanya untuk SMP Negeri 1 Sumpiuh dan SMP Negeri 9 Purwokerto," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya sebenarnya ingin melakukan percepatan vaksinasi bagi pelajar.
"Tapi 'vaksine ora nana' (vaksinnya tidak ada, red.). Vaksinnya ada, tapi enggak banyak, jadi kita bertahap," katanya.
Baca juga: Dinkes Jateng kontrol distribusi vaksin cegah kelebihan/kekurangan
Baca juga: Ganjar pertanyakan empat daerah di Jateng tak dapat vaksin