Solo (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengantisipasi lonjakan inflasi pascapelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

"TPID selalu memantau mana yang berpotensi menimbulkan tekanan inflasi, sehingga langsung dilakukan langkah antisipasi," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo di sela kegiatan donor darah di Kantor BI Surakarta, Rabu.

Selain itu, pihaknya juga berupaya memastikan keamanan stok bahan pokok termasuk dari sisi kelancaran distribusi.

"Selalu dengan Mas Wali (Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming), kalau ada yang diperlukan sidak, maka akan dilakukan sidak, (sebagai antisipasi) kalau ada penimbunan maupun yang memainkan harga," katanya.

Terkait dengan inflasi pada Agustus, diperkirakan berada di angka yang rendah. Menurut dia, sejauh ini komoditas dari kelompok volatile foods maupun administered price juga terjaga.

"Harga terjaga, bahkan sedikit turun. Untuk administered price juga tidak ada peningkatan, sebelumnya kan ada peningkatan di biaya pendidikan, medis. Justru harapannya kalau belum masuk ke bulan ini dan bisa masuk ke bulan depan adalah penurunan harga PCR, yang dimasukkan dalam tarif dokter," katanya.

Ia mengatakan pengendalian inflasi juga sudah dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID beberapa waktu lalu.

"Sejauh ini terjaga, kenapa terjaga karena permintaan masyarakat turun akibat terdampak PPKM. Kemarin kan dibatasi dan saat ini turun ke level 3," katanya.

Sementara itu, mengenai kegiatan donor darah, dikatakannya, merupakan acara rutin dari subbadan musyawarah perbankan daerah (sub-BMPD) Jawa Tengah se-Surakarta.

"Sejak pandemi ini teknisnya jemput bola agar tidak menimbulkan kerumunan dan dapatnya justru lebih banyak karena ketika diselenggarakan di masing-masing kantor bank yang ikut jadi lebih banyak," katanya.

Ia mengatakan pada roadshow donor darah triwulan ini, untuk di Soloraya ada 67 titik lokasi donor darah dan diharapkan dapat terkumpul 1.500-1.600 kantong darah.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024