Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah mendorong para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mampu melakukan ekspor secara mandiri dan tidak bergantung pada pihak ketiga.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan Sri Haryati di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pemkot siap memberikan pemahaman dan pembekalan pada para pelaku UKM bagaimana cara melakukan ekspor dengan baik.
"Kami selalu aktif memberikan informasi kepada para pelaku UMKM untuk mengikuti kegiatan ekspor yang diselenggarakan setiap tahun. Selain itu, kami juga terus mendorong potensi dan minat UMKM untuk bisa mengekspor secara mandiri," katanya.
Menurut dia, sebagai bentuk untuk mendorong UMKM melakukan ekspor, pemkot sudah beberapa kali melakukan pelatihan melakukan ekspor kepada mereka yaitu mulai 2017.
Pada pelatihan tersebut, kata dia, pemkot bekerjasama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan.
"Kemudian pada 2021, pelatihan ekspor dilakukan sebanyak tiga kali yaitu dua tahap sudah di laksanakan pada Februari dan Maret 2021. Rencananya untuk pelatihan ketiga dilakukan pada Oktober 2021," katanya.
Ia mengatakan pada pelatihan pada tahap pertama dan kedua diikuti sebanyak 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adapun pelatihan itu, kata dia, bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi para calon eksportir agar bisa bertambah pengetahuannya dan ilmu cara ekspor, termasuk menambah relasi kerja.
Menurut dia, pemkot akan memberikan syarat bagi para pelaku UMKM yang ingin mengikuti pelatihan seperti memiliki nomor izin berusaha (NIB), produk yang dihasilkan merupakan produksi sendiri, kualitas dan kuantitas produk harus sesuai standar ekspor, dan ber KTP daerah setempat.
"Adapun, jenis produk ekspor beragam seperti batik dan olahan hasil ikan. Kami berharap dengan adanya kegiatan pelatihan itu, para pelaku bisa meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan pelaku UMKM," katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan Sri Haryati di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pemkot siap memberikan pemahaman dan pembekalan pada para pelaku UKM bagaimana cara melakukan ekspor dengan baik.
"Kami selalu aktif memberikan informasi kepada para pelaku UMKM untuk mengikuti kegiatan ekspor yang diselenggarakan setiap tahun. Selain itu, kami juga terus mendorong potensi dan minat UMKM untuk bisa mengekspor secara mandiri," katanya.
Menurut dia, sebagai bentuk untuk mendorong UMKM melakukan ekspor, pemkot sudah beberapa kali melakukan pelatihan melakukan ekspor kepada mereka yaitu mulai 2017.
Pada pelatihan tersebut, kata dia, pemkot bekerjasama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan.
"Kemudian pada 2021, pelatihan ekspor dilakukan sebanyak tiga kali yaitu dua tahap sudah di laksanakan pada Februari dan Maret 2021. Rencananya untuk pelatihan ketiga dilakukan pada Oktober 2021," katanya.
Ia mengatakan pada pelatihan pada tahap pertama dan kedua diikuti sebanyak 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adapun pelatihan itu, kata dia, bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi para calon eksportir agar bisa bertambah pengetahuannya dan ilmu cara ekspor, termasuk menambah relasi kerja.
Menurut dia, pemkot akan memberikan syarat bagi para pelaku UMKM yang ingin mengikuti pelatihan seperti memiliki nomor izin berusaha (NIB), produk yang dihasilkan merupakan produksi sendiri, kualitas dan kuantitas produk harus sesuai standar ekspor, dan ber KTP daerah setempat.
"Adapun, jenis produk ekspor beragam seperti batik dan olahan hasil ikan. Kami berharap dengan adanya kegiatan pelatihan itu, para pelaku bisa meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan pelaku UMKM," katanya.