Boyolali (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan memakai baju hazmat lengkap memimpin upacara bendera Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) bersama warga dengan status orang tanpa gejala di halaman isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jateng, Selasa.
Upacara itu diikuti 200-an warga yang sedang menjalani isolasi, para tenaga kesehatan dan relawan, termasuk TNI, dan Polri, dengan mengenakan baju hazmat lengkap, dimulai sekitar pukul 07.15 WIB.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo, seusai upacara berdialog dengan warga OTG dan memberikan semangat bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI untuk melawan COVID-19, sehingga mereka segera pulih (sehat) dan kembali ke daerahnya masing-masing.
Baca juga: 7.756 anak di Jateng kehilangan orang tua akibat COVID-19
Bahkan, Gubernur Jateng dalam kesempatan itu juga memberikan hadiah satu unit sepeda motor kepada seorang guru asal Kecamatan Pemalang, Klaten, Atlas, yang sedang berulang tahun bersamaan Hari Kemerdekaan RI.
Menurut Ganjar Pranowo, pihaknya memang ingin melaksanakan upacara dengan warga para penyintas COVID-19 bersama tenaga kesehatan dan relawan di tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan Boyolali.
"Saya kira pada upacara perayaan 17 Agustus dalam nuansa kesedihan itu, masih dirasakan kita semua. Saya pingin semua bersemangat dan tadi kelihatan semangatnya warga para penyintas dan saya ingin kali ini bersama-sama tenaga kesehatan untuk bisa merayakan 17-an di Donohudan," kata gubernur.
Menurut Ganjar, dirinya baru pertama kali memakai baju hazmat yang ternyata panas sekali. Dirinya tidak bisa membayangkan mereka atau para tenaga kesehatan memakai baju hazmat berjam-jam dalam melayani warga.
"Saya ingin merasakan semangat, bagaimana mereka berjuang merawat pasien, para tenaga medis, dan bagaimana mereka memberikan semangat para penyintas. Hal ini, sesuatu yang saya rasakan sendiri," kata gubernur.
Gubernur berharap kehadirannya juga bisa memberikan motivasi kepada mereka dalam merayakan 17 Agustus di tempat kerja, dimana pihaknya tidak pernah punya kesempatan berkumpul. Hal ini, yang diapresiasi kepada mereka.
"Kami berterima kasih juga kepada TNI dan Polri yang selama ini, ikut membantu yang sering sekali harus bolak balik ke sejumlah kabupaten kota untuk membawa warga yang akan menjalani isolasi terpusat. Alhamdulillah kerja gotong royong bersama dan kompak ini, membawa hasil Jateng kasus COVID-19 mulai turun dan rumah sakit juga mulai tidak penuh, cerita kelangkaan oksigen tidak ada lagi, serta semua dapat kita kelola dengan baik," kata gubernur.
Menurut Gubernur Jateng,diharapkan tidak ada COVID-19 lagi dan dukungan masyarakat menjaga protokol kesehatan dan tugas pemerintah menambah program vaksinasi akan terlaksana lancar dan baik.(LHP)
Upacara itu diikuti 200-an warga yang sedang menjalani isolasi, para tenaga kesehatan dan relawan, termasuk TNI, dan Polri, dengan mengenakan baju hazmat lengkap, dimulai sekitar pukul 07.15 WIB.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo, seusai upacara berdialog dengan warga OTG dan memberikan semangat bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI untuk melawan COVID-19, sehingga mereka segera pulih (sehat) dan kembali ke daerahnya masing-masing.
Baca juga: 7.756 anak di Jateng kehilangan orang tua akibat COVID-19
Bahkan, Gubernur Jateng dalam kesempatan itu juga memberikan hadiah satu unit sepeda motor kepada seorang guru asal Kecamatan Pemalang, Klaten, Atlas, yang sedang berulang tahun bersamaan Hari Kemerdekaan RI.
Menurut Ganjar Pranowo, pihaknya memang ingin melaksanakan upacara dengan warga para penyintas COVID-19 bersama tenaga kesehatan dan relawan di tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan Boyolali.
"Saya kira pada upacara perayaan 17 Agustus dalam nuansa kesedihan itu, masih dirasakan kita semua. Saya pingin semua bersemangat dan tadi kelihatan semangatnya warga para penyintas dan saya ingin kali ini bersama-sama tenaga kesehatan untuk bisa merayakan 17-an di Donohudan," kata gubernur.
Menurut Ganjar, dirinya baru pertama kali memakai baju hazmat yang ternyata panas sekali. Dirinya tidak bisa membayangkan mereka atau para tenaga kesehatan memakai baju hazmat berjam-jam dalam melayani warga.
"Saya ingin merasakan semangat, bagaimana mereka berjuang merawat pasien, para tenaga medis, dan bagaimana mereka memberikan semangat para penyintas. Hal ini, sesuatu yang saya rasakan sendiri," kata gubernur.
Gubernur berharap kehadirannya juga bisa memberikan motivasi kepada mereka dalam merayakan 17 Agustus di tempat kerja, dimana pihaknya tidak pernah punya kesempatan berkumpul. Hal ini, yang diapresiasi kepada mereka.
"Kami berterima kasih juga kepada TNI dan Polri yang selama ini, ikut membantu yang sering sekali harus bolak balik ke sejumlah kabupaten kota untuk membawa warga yang akan menjalani isolasi terpusat. Alhamdulillah kerja gotong royong bersama dan kompak ini, membawa hasil Jateng kasus COVID-19 mulai turun dan rumah sakit juga mulai tidak penuh, cerita kelangkaan oksigen tidak ada lagi, serta semua dapat kita kelola dengan baik," kata gubernur.
Menurut Gubernur Jateng,diharapkan tidak ada COVID-19 lagi dan dukungan masyarakat menjaga protokol kesehatan dan tugas pemerintah menambah program vaksinasi akan terlaksana lancar dan baik.(LHP)