Batang (ANTARA) - Delapan desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi percontohan pengembangan desa pintar (smart village) karena dinilai sudah memiliki ketersediaan jaringan internet dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Batang Agung Wisnu Barata di Batang, Jumat, mengatakan program smart village akan menyinergikan beberapa aplikasi dalam satu aplikasi seperti pelayanan administrasi, program pengentasan kemiskinan, ekonomi, pendidikan dan kesehatan, sistem kepegawaian, serta pengelolaan keuangan desa.

"Semua akan menjadi satu sistem di aplikasi di anjungan 'mart village yang dijamin kenyamanannya, kemudahan, dan keamanannya," katanya.

Agung mengatakan program smart village yang sudah menjadi visi misi Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Suyono tersebut akan terus dikembangkan hingga semua desa masuk dalam kategori itu.

Baca juga: Pemkab Batang dorong kades mewujudkan desa pintar

Baca juga: Batang Kembangkan Desa Pintar

Adapun delapan desa tersebut adalah Desa Brokoh Kecamatan Wonotunggal, Desa Cepagan Kecamatan Warungasem, Desa Kepuh, Desa Kalisalak Kecamatan Limpung, Desa Reban Kecamatan Reban, Desa Sentul Kecamatan Gringsing, dan Desa Kalipucang Wetan Kecamatan Batang.

"Untuk saat ini, baru ada delapan desa yang sudah siap menjadi percontohan pengembangan smart village. Kami menargetkan semua desa masuk kategori desa pintar sebagai upaya mendukung era revolusi industri 4.0," katanya.

Menurut dia, desa pintar nantinya semua pemerintahan desa akan menggunakan sistem pelayanan masyarakat berbasis digital dengan data tunggal dengan tujuan memberikan kemudahan dan efisiensi pelayanan pada masyarakat melalui pemanfaatan informasi teknologi.

"Kami berharap semua aktivitas pelayanan masyarakat desa dapat lebih akrab dengan pemanfaatan teknologi digital karena hanya melalui monitor anjungan smart village semua layanan akan terselesaikan," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024