Solo (ANTARA) - Alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rizki Hafidz Muntaz tengah membangun bisnis Desa Organik untuk membantu petani khususnya dari sisi penyerapan hasil tani.

"Desa Organik ini adalah gerai yang menjual produk pangan organik, salah satunya komoditas beras. Ide desa organik lahir dari keresahan saya setelah bertemu dan berdialog dengan petani-petani di Indonesia, salah satunya mengenai rendahnya penyerapan pasar," kata lulusan sarjana Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Petanian Fakultas Pertanian (FP) UNS ini di Solo, Rabu.

Melihat kondisi tersebut, ia berupaya membantu memberikan solusi pada permasalahan dengan mendirikan Desa Organik dan bermitra dengan petani-petani di wilayah Solo dan sekitarnya.

Baca juga: Pertanian organik bermanfaat bagi kesuburan tanah

Permasalahan lain yang juga dialami oleh petani di Indonesia, dikatakannya, dari sisi pemasaran. Menurut dia, rantai dagang yang terlalu panjang berdampak pada rendahnya keuntungan yang diperoleh petani.

"Ketika rantai terlalu panjang yang paling terdampak adalah petaninya," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, higga saat ini Desa Organik aktif berkecimpung di pemasaran digital baik melalui website maupun "market place". Bahkan sejumlah kota di wilayah Jabodetabek juga menjadi sasaran penjualan Desa Organik.

"Kami juga menyasar segmentasi pasar menengah ke atas, Jabodetabek menjadi sasaran penjualan yang tepat," katanya.

Melalui bisnis Desa Organik yang dibangunnya sejak Mei 2020, hingga saat ini ia berhasil meraup omzet yang terus meningkat yakni sebanyak 35 persen setiap bulan.

Baca juga: Pelatihan pertanian organik bakal tingkatkan penghasilan petani Jepara, Kudus, Demak
Baca juga: Ganjar dorong petani Jateng beralih pertanian organik


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024