Barcelona terpaksa lepas Messi karena kelangsungan klub di atas segalanya

Jumat, 6 Agustus 2021 19:09 WIB

Jakarta (ANTARA) - Presiden Barcelona Joan Laporta mengatakan klub tidak mempunyai pilihan selain berpisah dengan Lionel Messi karena kelangsungan klub harus berada di atas segalanya meskipun harus melepas pemain terbaik dunia itu.

Laporta menyebut bahwa pihaknya sudah ingin mendaftarkan Messi ke La Liga, namun ternyata kontrak baru Messi lebih besar dari salary cap yang mereka dapatkan.

"Di La Liga, kami harus mematuhi aturan yang ada. Kami berharap mereka bisa lebih fleksibel dalam aturan ini, tetapi sayanga tidak bisa begitu," kata laporta.

"Masalahnya beban gaji kami besarnya 110 persen dari jumlah pemasukan kami. Jadi kami tidak punya ruang untuk menambah gaji dari tim kami karena peraturan La Liga ini berdasarkan dari aturan Financial Fair Play," kata Laporta dalam konfrensi pers yang disiarkan secara daring dalam akun YouTube resmi klub seperti dikutip Reuters, Jumat.

Keinginan kedua belah pihak untuk kembali menjalin kerja sama tidak cukup. Sekarang Barcelona harus kehilangan pemain terbaik dalam sejarah klubnya, bahkan pemain yang disebut-sebut terhebat sepanjang masa.

Laporta mengaku berat hati mengambil keputusan ini, tetapi dia menegaskan klub harus di atas pemain, sekalipun dia pemain terbaik dunia.

Baca juga: Klub selanjutnya Messi: Paris Saint Germain atau Manchester City?

"Klub ini usianya lebih dari 100 tahun dan di atas segalanya - bahkan pemain terbaik dunia sekalipun. Kami akan selalu berterima kasih atas segala yang dia lakukan bagi kami. Klub lebih penting dari pada pemain dan presiden."

"Kami sempat ingin mengambil risiko itu. Kami sadar situasi yang sebenarnya di klub ini dan kami akan sangat membahayakan klub."

"Besaran gaji adalah faktor utama yang menyebabkan situasi penuh bencana ini dan itu gara-gara dewan yang sebelumnya. Memutus kontrak yang ada sekarang juga berisiko. Kami tak bisa menghancurkan klub."

Barcelona sendiri saat ini juga dihantam masalah finansial akibat kurangnya pemasukan akibat pandemi COVID-19 yang diperparah dengan utang yang mencapai hampir 1,2 miliar euro pada 2021.

Besarnya utang, ditambah tidak seimbangnya neraca keuangan klub telah memaksa Joan Laporta mengambil keputusan berat itu demi menyelamatkan Barcelona.

"Jadi, peraturan La Liga tidak mengizinkan kami mendaftarkan pemain. Mereka ingin memaksakan kontrak pada kami dari grup investasi (CVC) yang akan menggadaikan klub, dan saya tidak mau melakukan itu," tambah Joan.

"Saya tidak akan menggadaikan klub 50 tahun dari sekarang hanya untuk bisa mendaftarkan pemain terbaik sepanjang masa. Karena meskipun demikian, Barca di atas segalanya," pungkas dia.

Baca juga: Barcelona konfirmasi kepergian Lionel Messi
 

Pewarta : Hendri Sukma Indrawan
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Laporta: Barcelona mundur dalam perburuan transfer Haaland

14 March 2022 9:31 Wib, 2022

Presiden Barcelona Joan Laporta positif terpapar COVID-19

05 January 2022 11:27 Wib, 2022

Barcelona ditundukkan Muenchen, Laporta minta suporter bersabar

16 September 2021 5:23 Wib, 2021

Presiden Barcelona akui kecewa melihat debut Messi di PSG

08 September 2021 8:45 Wib, 2021

Barcelona persilakan Pjanic dan Umtiti untuk hengkang

23 July 2021 19:02 Wib, 2021
Terpopuler

Anggota dewan terpilih wajib mundur saat maju pilkada

PERISTIWA - 16 May 2024 1:04 Wib

Harga emas Antam stabil

EKONOMI - 13 May 2024 9:44 Wib

BPBD Purbalingga imbau pendaki patuhi larangan pendakian Gunung Slamet

PERISTIWA - 2 jam lalu

Pj Gubernur Jateng ajak Pepabri sukseskan Pilkada 2024

PERISTIWA - 15 May 2024 8:36 Wib

173 pebulu tangkis siap berlaga dalam Olimpiade Paris 2024

NASIONAL - 13 May 2024 9:46 Wib