Eko Yuli sumbang medali perak bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo

Minggu, 25 Juli 2021 16:06 WIB

Jakarta (ANTARA) - Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak untuk tim Merah Putih dalam Olimpiade Tokyo.

Misi Eko Yuli Irawan untuk menebus medali emas Olimpiade gagal terwujud setelah kalah bersaing dari lifter China Li Fabin. Eko hanya mampu finis di posisi ke-2 kelas 61kg putra dengan total angkatan 302kg, dengan snatch 137kg dan clean and jerk 165kg, demikian catatan resmi Olimpiade, Minggu.

Sementara itu, Li Fabin merebut medali emas dengan total angkatan 313kg (snatch 141kg dan clean and jerk 172kg).

Lifter Kazakhstan Son Igor berhak atas medali perunggu dengan total angkatan 294kg (snatch 131kg dan clean and jerk 163kg).

Persaingan perebutan medali emas kelas 61kg putra sudah terasa sejak awal antara dua juara dunia, Eko Yuli Irawan dan lifter asal China Li Fabin.

Eko Yuli Irawan mengawali angkatan snatch dan sukses membuka angkatan pertamanya seberat 137kg. Sementara itu, Li Fabin gagal pada angkatan pertamanya dengan berat beban yang sama. 

Baca juga: Nomor-nomor perebutan medali Olimpiade Tokyo untuk 25 Juli 
Baca juga: Alamsyah Wijaya: Eko Yuli harus fokus dan yakin 


Eko Yuli mencoba menaikkan beban menjadi 141kg pada kesempatan kedua. Sayangnya, barbel tersebut gagal diangkatnya.

Pertandingan kian menegangkan ketika Li Fabin sukses mengangkat snatch 137kg pada kesempatan keduanya sebelum menaikkan bebannya menjadi 141kg pada percobaan ketiga.

Eko gagal membayar kegagalan pada kesempatan kedua karena ia lagi-lagi tidak berhasil melakukan angkatan snatch 141kg pada percobaan ketiganya sehingga angkatan snatch terbaik Eko hanya 137kg, sementara Li Fabin 141kg.

Pada kategori clean and jerk, Eko berhasil mengawali angkatan seberat 165kg. Demikian pula dengan Li Fabin yang membuka angkatan 166kg.

Li Fabin kembali sukses melakukan clean and jerk 172kg pada percobaan kedua sekaligus mencatatkan rekor Olimpiade. Sementara itu, Eko gagal dengan clean and jerk seberat 177kg.

Lifter kelahiran Lampung itu pun harus puas dengan medali perak seusai gagal melakukan clean and jerk 177kg pada percobaan terakhir.

Ini menjadi medali kedua bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo. Sebelumnya, lifter Windy Cantika menyumbangkan medali perunggu di kelas 49kg putri. 

Baca juga: Windy Cantika sumbang medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 
Baca juga: Bonus Rp1,1 miliar bakal mengalir ke kantong Windy Cantika 
Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan selamat buat lifter Windy Cantika Aisah 

 

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Medali kedua Indonesia dari Eko Yuli dan terukirnya sejarah

25 July 2021 21:10 Wib, 2021

Eko Yuli: Tunjangan hari tua atlet peraih medali olimpiade terhenti sejak 2017

17 August 2020 12:12 Wib, 2020

Eko Yuli dan Triyatno raih medali emas angkat besi Fajr Cup di Iran

03 February 2020 15:25 Wib, 2020

Eko Yuli raih medali emas pada SEA Games 2019

02 December 2019 15:24 Wib, 2019

Eko Yuli raih dua perak di Kejuaraan Dunia

20 September 2019 14:23 Wib, 2019
Terpopuler

Etnik jazz, harmoni musik dan suara alam untuk gerakan lestari

HIBURAN - 12 November 2024 15:09 Wib

Pasar Modal Indonesia selenggarakan CMSE 2024

EKONOMI - 10 November 2024 14:24 Wib

Sebanyak 179 guru di Cimahi belajar jurnalistik bersama ANTARA

PERISTIWA - 12 November 2024 11:41 Wib

Fitur "Face Recognition" BPJS Kesehatan mudahkan pasien di RS

EKONOMI - 13 November 2024 14:42 Wib

DPRD Semarang minta evaluasi pengelolaan Trans Semarang

EKONOMI - 23 jam lalu