Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) perawatan pasien di berbagai rumah sakit di Pulau Jawa-Bali dilaporkan mengalami penurunan pada hari pertama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Terkait keterisian tempat tidur di tingkat provinsi relatif menurun walaupun sebagian besar provinsi di Jawa-Bali masih di level kapasitas respons yang sama," kata Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan siaran pers PPKM di kanal YouTube FMB9 yang dipantau dari Jakarta, Rabu sore.
Menurut Nadia situasi keterisian tempat tidur perawatan pasien atau 'bed occupancy rate' (BOR) yang mengalami penurunan tersebut dilaporkan dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca juga: BOR Isolasi rumah sakit COVID-19 di Kudus turun 32 persen
Nadia mengatakan BOR di Jawa Barat dan Jawa Tengah menurun sampai di bawah 80 persen sehingga kapasitas respons perawatan yang semula terbatas menjadi kapasitas dengan level sedang.
"Peningkatan pemanfaatan BOR terjadi di Provinsi Bali walau masih di bawah 80 persen," katanya.
Untuk provinsi DKI Jakarta, kata Nadia, mengalami penurunan angka BOR mencapai 84 persen bila dibandingkan pekan lalu yang mencapai 92 persen. "Dengan distribusi mulai dari 78,5 persen di Jakarta Utara sampai 94,2 persen di Jakarta Barat," katanya.
Nadia mengatakan hampir seluruh daerah di Jawa Barat melaporkan penurunan angka BOR rata-rata berkisar 89 persen bila dibandingkan pekan lalu 79 persen.
"Angka tertinggi berada di Kabupaten Ciamis sebanyak 90 persen yang memiliki 118 tempat tidur dan yang terendah adalah Kabupaten Garut sebanyak 46,7 persen yang memiliki 761 tempat tidur," katanya.
Untuk Provinsi Jawa Tengah terjadi penurunan dari 86 persen hingga 78 persen, kecuali di Kabupaten Pekalongan yang mengalami peningkatan dari 77,6 persen menjadi 82,9 persen.
Baca juga: Bupati: Keterisian tempat tidur di Banyumas capai 88,78 persen
BOR di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilaporkan Nadia relatif tetap dibandingkan pekan sebelumnya, kecuali Kabupaten Kulon Progo yang mengalami penurunan menjadi 68 persen. Namun peningkatan terjadi di kabupaten Gunungkidul menjadi 89 persen dari sebelumnya 81 persen.
"Untuk Provinsi Jawa Timur, kebanyakan kabupaten/kota tidak mengalami perubahan bermakna dalam keterisian tempat tidur," katanya.
Nadia menambahkan BOR di Provinsi Banten dilaporkan tetap atau menurun sedikit dibandingkan pekan sebelumnya.
"Provinsi Kalimantan Timur menjadi satu-satunya provinsi di luar Jawa-Bali dengan tingkat keterisian pada angka 81 persen," kata Nadia.
"Terkait keterisian tempat tidur di tingkat provinsi relatif menurun walaupun sebagian besar provinsi di Jawa-Bali masih di level kapasitas respons yang sama," kata Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan siaran pers PPKM di kanal YouTube FMB9 yang dipantau dari Jakarta, Rabu sore.
Menurut Nadia situasi keterisian tempat tidur perawatan pasien atau 'bed occupancy rate' (BOR) yang mengalami penurunan tersebut dilaporkan dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca juga: BOR Isolasi rumah sakit COVID-19 di Kudus turun 32 persen
Nadia mengatakan BOR di Jawa Barat dan Jawa Tengah menurun sampai di bawah 80 persen sehingga kapasitas respons perawatan yang semula terbatas menjadi kapasitas dengan level sedang.
"Peningkatan pemanfaatan BOR terjadi di Provinsi Bali walau masih di bawah 80 persen," katanya.
Untuk provinsi DKI Jakarta, kata Nadia, mengalami penurunan angka BOR mencapai 84 persen bila dibandingkan pekan lalu yang mencapai 92 persen. "Dengan distribusi mulai dari 78,5 persen di Jakarta Utara sampai 94,2 persen di Jakarta Barat," katanya.
Nadia mengatakan hampir seluruh daerah di Jawa Barat melaporkan penurunan angka BOR rata-rata berkisar 89 persen bila dibandingkan pekan lalu 79 persen.
"Angka tertinggi berada di Kabupaten Ciamis sebanyak 90 persen yang memiliki 118 tempat tidur dan yang terendah adalah Kabupaten Garut sebanyak 46,7 persen yang memiliki 761 tempat tidur," katanya.
Untuk Provinsi Jawa Tengah terjadi penurunan dari 86 persen hingga 78 persen, kecuali di Kabupaten Pekalongan yang mengalami peningkatan dari 77,6 persen menjadi 82,9 persen.
Baca juga: Bupati: Keterisian tempat tidur di Banyumas capai 88,78 persen
BOR di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilaporkan Nadia relatif tetap dibandingkan pekan sebelumnya, kecuali Kabupaten Kulon Progo yang mengalami penurunan menjadi 68 persen. Namun peningkatan terjadi di kabupaten Gunungkidul menjadi 89 persen dari sebelumnya 81 persen.
"Untuk Provinsi Jawa Timur, kebanyakan kabupaten/kota tidak mengalami perubahan bermakna dalam keterisian tempat tidur," katanya.
Nadia menambahkan BOR di Provinsi Banten dilaporkan tetap atau menurun sedikit dibandingkan pekan sebelumnya.
"Provinsi Kalimantan Timur menjadi satu-satunya provinsi di luar Jawa-Bali dengan tingkat keterisian pada angka 81 persen," kata Nadia.