Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah memastikan persediaan oksigen di rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di wilayah itu masih aman.
"Oksigen juga sekarang aman. Amannya malah berlebih to, terakhir dapat bantuan dari PLN. Tadi pagi saya ke RSUD Tidar saya lihat sudah banyak kosong tuh UGD-nya, terus yang penting juga tadi malam oksigen sudah dateng lagi 2.000 kilogram. Insyallah cukup," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam konferensi pers di halaman belakang kantor pemkot setempat di Magelang, Jumat.
Banyak pihak membantu menyuplai kebutuhan oksigen ke tempat itu, di antaranya PLN dan pihak Singapura.
Baca juga: Solo masih alami krisis oksigen untuk penanganan pasien COVID-19
Pemkot Magelang hingga saat ini terus berupaya untuk menangani kasus aktif COVID-19 yang meningkat belakangan ini.
Pihaknya sempat membuka rumah sakit darurat COVID-19 di lapangan tenis "indoor", kompleks pusat olahraga Gelora Sanden, kemudian menambah rumah sakit rujukan COVID-19 di RSUD Budi Rahayu dengan kapasitas sekitar 60 tempat tidur dan fasilitas pendukungnya.
"Jadi mudah-mudahan pasien tidak terlalu 'kapiran' (terlantar). Kita sekarang membuka RSUD Budi Rahayu khusus COVID-19. Jadi itu, rumah sakit darurat yang kita pindah dari GOR karena memang oksigen dan peralatannya kurang lengkap, kita pindahkan dan idenya sudah kita keluarkan," katanya dalam rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Baca juga: Satlantas Polresta Banyumas kawal pendistribusian oksigen medis
Direktur RSUD Tidar Kota Magelang dr. Adi Pramono SpOG (K) mengatakan pasokan oksigen memang dibutuhkan saat ini seiring dengan lonjakan kasus COVID-19, terlebih pasien yang dirujuk ke RSUD Tidar rata-rata dalam kondisi bergejala sedang hingga berat.
"Pasien yang datang ke RSUD Tidar selalu bergejala sedang dan ke arah berat, yang sedang saja jarang sehingga jadi beban rumah sakit yang berat itu harus didukung oleh pasokan oksigen yang memadai," katanya.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kepala Satuan Tugas Oksigen Provinsi Jawa Tengah untuk mendapat bantuan pasokan oksigen yang memadai, di antaranya dari PLN 3.000 kilogram, sedangkan kapasitas tangki liquid miliknya mencapai 5.000 kilogram.
"Jadi mudah-mudahan bantuan tersebut bisa membantu, juga ada bantuan dari Singapura tapi belum sampai mungkin karena masih keliling di seluruh Jawa Tengah," katanya.
Dia berharap, lonjakan kasus COVID-19 dapat diredakan dengan bantuan masyarakat yang menerapkan protokol kesehatan secara baik sehingga pasien yang masuk rumah sakit juga tidak terlalu banyak.
Baca juga: Penanganan COVID-19, PLN lanjutkan bantuan oksigen ke empat RS
"Oksigen juga sekarang aman. Amannya malah berlebih to, terakhir dapat bantuan dari PLN. Tadi pagi saya ke RSUD Tidar saya lihat sudah banyak kosong tuh UGD-nya, terus yang penting juga tadi malam oksigen sudah dateng lagi 2.000 kilogram. Insyallah cukup," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam konferensi pers di halaman belakang kantor pemkot setempat di Magelang, Jumat.
Banyak pihak membantu menyuplai kebutuhan oksigen ke tempat itu, di antaranya PLN dan pihak Singapura.
Baca juga: Solo masih alami krisis oksigen untuk penanganan pasien COVID-19
Pemkot Magelang hingga saat ini terus berupaya untuk menangani kasus aktif COVID-19 yang meningkat belakangan ini.
Pihaknya sempat membuka rumah sakit darurat COVID-19 di lapangan tenis "indoor", kompleks pusat olahraga Gelora Sanden, kemudian menambah rumah sakit rujukan COVID-19 di RSUD Budi Rahayu dengan kapasitas sekitar 60 tempat tidur dan fasilitas pendukungnya.
"Jadi mudah-mudahan pasien tidak terlalu 'kapiran' (terlantar). Kita sekarang membuka RSUD Budi Rahayu khusus COVID-19. Jadi itu, rumah sakit darurat yang kita pindah dari GOR karena memang oksigen dan peralatannya kurang lengkap, kita pindahkan dan idenya sudah kita keluarkan," katanya dalam rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Baca juga: Satlantas Polresta Banyumas kawal pendistribusian oksigen medis
Direktur RSUD Tidar Kota Magelang dr. Adi Pramono SpOG (K) mengatakan pasokan oksigen memang dibutuhkan saat ini seiring dengan lonjakan kasus COVID-19, terlebih pasien yang dirujuk ke RSUD Tidar rata-rata dalam kondisi bergejala sedang hingga berat.
"Pasien yang datang ke RSUD Tidar selalu bergejala sedang dan ke arah berat, yang sedang saja jarang sehingga jadi beban rumah sakit yang berat itu harus didukung oleh pasokan oksigen yang memadai," katanya.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kepala Satuan Tugas Oksigen Provinsi Jawa Tengah untuk mendapat bantuan pasokan oksigen yang memadai, di antaranya dari PLN 3.000 kilogram, sedangkan kapasitas tangki liquid miliknya mencapai 5.000 kilogram.
"Jadi mudah-mudahan bantuan tersebut bisa membantu, juga ada bantuan dari Singapura tapi belum sampai mungkin karena masih keliling di seluruh Jawa Tengah," katanya.
Dia berharap, lonjakan kasus COVID-19 dapat diredakan dengan bantuan masyarakat yang menerapkan protokol kesehatan secara baik sehingga pasien yang masuk rumah sakit juga tidak terlalu banyak.
Baca juga: Penanganan COVID-19, PLN lanjutkan bantuan oksigen ke empat RS