Saka anggap platform medsos belum serius cegah pelecehan daring

Jumat, 16 Juli 2021 5:24 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pemain sayap Inggris Bukayo Saka menganggap platform media sosial belum serius melakukan pencegahan pelecehan daring setelah dirinya menerima tindakan serupa selepas kegagalannya dalam adu penalti final Euro 2020.

Saka, yang merupakan satu dari tiga algojo penalti Inggris yang gagal melawan Italia di Wembley, Minggu (11/7), menjadi sasaran serangan rasial daring bersama dua rekannya, Marcus Rashford dan Jadon Sancho.

Melalui media sosial pribadinya, Saka mengunggah surat terbuka mengomentari kegagalannya tetapi juga menyoroti kesadaran bahwa hal itu akan menimbulkan pesan sarat kebencian yang bakal diterimanya.

Baca juga: Arteta tandaskan Bukayo Saka kuat hadapi pelecehan rasial

"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan betapa kecewanya saya atas hasil dan tendangan penalti saya. Saya percaya seharusnya kami memenangkan ini untuk kalian semua," tulis Saka dalam unggahannya di akun Twitter pribadinya, @BukayoSaka87, Kamis malam.

"Saya meminta maaf tidak bisa membawa pulang trofi ini untuk kalian tahun ini. Akan tetapi, saya berjanji akan memberikan segenap kemampuan demi memastikan generasi ini tahu apa rasanya jadi juara," ujarnya menambahkan.

Talenta Arsenal itu berterima kasih kepada pendukungnya tetapi menyoroti kegagalan platform medsos melindungi penggunanya dari serangan-serangan serta pelecehan rasial.

Baca juga: Usain Bolt kutuk serangan terhadap trio algojo penalti Inggris

Kepada platform media sosial Intagram, Twitter, dan Facebook, dia tidak ingin anak-anak maupun orang dewasa harus menerima pesan kebencian dan menyakitkan dirinya, Marcus, dan Jadon terima sepekan ini.

"Saya tahu langsung kebencian semacam ini akan saya terima dan itu adalah kenyataan menyedihkan bahwa platform kuat kalian tidak melakukan hal yang cukup untuk mencegah pesan semacam ini," katanya.

Menurut dia, tidak ada tempat untuk rasisme ataupun kebencian dalam bentuk apa pun di sepak bola maupun masyarakat.

"Bagi sebagian besar orang yang bersatu melawan pesan semacam ini dengan mengambil tindakan serta melaporkannya kepada polisi dan mengusir kebencian ke sesama, kita akan menang. Cinta kasih akan selalu menang," tutup Saka.

Baca juga: FA kecam aksi rasial terhadap pemain Inggris usai kalah di final Euro
Baca juga: Polisi tangkap empat orang pelaku pelecehan rasial pemain Inggris

Pewarta : Gilang Galiartha
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

OJK cabut izin usaha PT BPRS Saka Dana Mulia Kudus

19 April 2024 18:45 Wib

PGN Saka pacu portofolio eksplorasi dan jaga kinerja positif

28 July 2023 8:39 Wib

Kualifikasi Euro 2024, Inggris bungkam Ukraina

27 March 2023 6:39 Wib, 2023

Produksi WK Pangkah PGN Saka lampaui target APBN 2022

10 January 2023 21:23 Wib, 2023

Pemkot Pekalongan bentuk saka milenial literasi digital

07 December 2022 14:31 Wib, 2022
Terpopuler

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib