Purwokerto (ANTARA) - Karantina Pertanian mendorong peningkatan ekspor asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, khususnya untuk produk-produk pertanian, kata Kepala Stasiun Karantina Pertanian Cilacap Dwi Astuti Yuniasih.

"Pertanian di Banyumas yang memiliki potensi ekspor cukup banyak, antara lain durian kromo yang khas Banyumas, alpukat, vanili, porang, kapulaga, itu cukup untuk dipasarkan di luar negeri. Jadi kami saat ini meminta dukungan Bapak Bupati untuk mendorong peningkatan ekspor hasil pertanian dari Kabupaten Banyumas," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Dwi mengatakan hal itu saat melakukan audiensi dengan Bupati Banyumas Achmad Husein di Ruang Joko Kahiman, kompleks Pendopo Sipanji, Purwokerto, dalam rangka peningkatan ekspor komoditas pertanian asal Banyumas.

Menurut dia, pihaknya terus melakukan peningkatan sinergisitas dengan seluruh entitas, baik unsur pemerintah daerah maupun pelaku usaha.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya juga telah melakukan kesepakatan dengan lima kepala dinas (organisasi perangkat daerah) yang ada di Kabupaten Banyumas dalam rangka pembentukan tim terpadu peningkatan ekspor komoditas pertanian.

"Tim tersebut akan melibatkan beberapa sumber daya manusia yang berkompeten sesuai bidangnya," kata dia menjelaskan.

Dalam kesempatan tersebut, Dwi memaparkan data lalu lintas komoditas pertanian di wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Cilacap menunjukkan tren positif berdasarkan pantauan sistem perkarantinaan Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST).

Menurut dia, pihaknya juga siap mendukung upaya menyejahterakan petani, salah satunya mendorong ekspor tersebut dengan memberikan bimbingan teknis sanitasi dan fitosanitari serta dukungan dan akses informasi ekspor seluas-luasnya.

Terkait dengan hal itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mendukung kerja sama yang telah dilakukan antara Stasiun Karantina Pertanian Cilacap dan lima kepala dinas/OPD di Kabupaten Banyumas.

"Saya minta Dinas Pertanian (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, red.) untuk segera merealisasikan ekpor durian dan komoditas pertanian lainnya," kata dia menegaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan pihaknya sudah melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan Stasiun Karantina Pertanian Cilacap melalui kegiatan pelatihan maupun workshop.

Menurut dia, pihaknya hingga saat sekarang telah melakukan registrasi terhadap kebun durian sebagai persiapan ekspor karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi.

"Kami menargetkan dapat mengekspor komoditas khas Banyumas, yakni durian kromo. Kami targetkan ekspor 5 ton durian pada musim panen mendatang," katanya.

Ia mengatakan ekspor komoditas pertanian asal Banyumas pada tahun 2020 mencapai lebih dari 1.000 ton dan 175 meter kubik, antara lain berupa sarang burung walet, gula merah, kemiri, dan kayu olahan. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024