Southgate jijik terhadap prilaku rasis kepada pemainnya

Selasa, 13 Juli 2021 4:54 WIB

Jakarta (ANTARA) - Gareth Southgate mengutuk pelecehan rasis yang "tak termaafkan" yang ditujukan pada tiga pemain Timnas Inggris yang gagal mengeksekusi tendangan penalti saat mereka kalah dalam final Euro 2020 melawan Italia.

Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka menjadi korban pelecehan yang memuakkan di media sosial setelah Inggris kalah adu penalti 3-2 di Wembley.

Sejumlah orang yang mengaku penggemar Inggris menggunakan cercaan rasial untuk mengkambinghitamkan ketiga pemain atas kekalahan tersebut. Pesan ofensif lainnya disertai dengan tagar "Forza Italia".

Para pemain Inggris telah membuat pendirian tegas dalam melawan rasisme selama turnamen ini dengan berlutut sebelum semua pertandingan mereka termasuk final Minggu.

“Bagi mereka yang dilecehkan adalah tak termaafkan,” kata Southgate pada konferensi seperti dikutip AFP, Selasa.

"Beberapa dari mereka berasal dari luar negeri, kita sudah diberitahu ini, tapi ada juga yang dari dalam negeri."

"Kami telah menjadi mercusuar untuk menyatukan orang-orang dan tim nasional yang mewakili semua orang. Kami merasakan energi dan kepositifan para penggemar dan saya sangat bangga akan hal itu."

Setelah gagal mengeksekusi penalti penentu saat kalah adu penalti dalam semifinal Euro 96 melawan Jerman, Southgate tahu bagaimana rasanya menanggung ejekan dan cemoohan setelah kekalahan yang menyakitkan.

Banyak pemain Inggris saat ini maupun sebelumnya, termasuk David Beckham dan Raheem Sterling, dituding oleh penggemar Three Lions sebagai biang keladi dalam kegagalan turnamen besar.

Southgate mengatakan bahwa memastikan bintang-bintangnya mendapatkan dukung setelah gagal penalti adalah "yang paling dipikirkannya".

“Kami harus memastikan kami ada di sana, dan bersama dengan klub mereka untuk memastikan bahwa kami melindungi anak-anak itu, tentu saja,” kata dia.

Keputusan Southgate memasukkan Rashford dan Sancho di saat-saat terakhir perpanjangan waktu, khususnya agar mereka bisa mengambil penalti, menuai kritik karena pertaruhan itu menjadi bumerang.

Tapi umumnya dia mendapatkan pujian besar di dalam dan di luar lapangan sejak mengambil alih jabatan manajer Timnas Inggris pada 2016.

Baca juga: "Kami tidak rasis", kata Pangeran William
Baca juga: FA kecam aksi rasial terhadap pemain Inggris usai kalah di final Euro
Baca juga: Satu tewas, beberapa cedera dalam selebrasi Italia juara Euro 2020
Baca juga: Polisi London tangkap 86 orang saat final Euro 2020

 

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Inggris ke Piala Dunia 2022, Southgate siap bicarakan kontrak

17 November 2021 17:05 Wib, 2021

Southgate ungkap alasan tak gunakan jatah pergantian pemain

09 September 2021 6:37 Wib, 2021

Mourinho minta Southgate tidak tergoda pasang formasi tiga bek

05 July 2021 7:33 Wib, 2021

Southgate: Inggris tak berbuat banyak saat diimbangi Skotlandia

19 June 2021 9:07 Wib, 2021

Southgate kesal Henderson gagal konversi penalti

07 June 2021 6:59 Wib, 2021
Terpopuler

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 14 jam lalu

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib