Jepang batasi atlet hadir di acara pembukaan Olimpiade

Kamis, 1 Juli 2021 13:12 WIB

Jakarta (ANTARA) - Atlet Jepang yang dapat ambil bagian dalam upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade Tokyo akan dibatasi pada mereka yang memenuhi syarat untuk tinggal di desa atlet, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan di tengah pandemi virus corona.

Dikutip dari Kyodo, Kamis, karena penyelenggara pertandingan telah membatasi durasi tinggal di perkampungan atlet untuk mencegah penyebaran virus, maka hanya sejumlah atlet Jepang yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam upacara pembukaan pada 23 Juli dan upacara penutupan pada 8 Agustus.

Komite Olimpiade Jepang (JOC) telah memberi tahu federasi olahraga nasional tentang kebijakan tersebut, sementara kekhawatiran tetap ada di antara para ahli medis dan warga mengenai kemungkinan Olimpiade Tokyo dapat diadakan tanpa membahayakan kesehatan masyarakat.

Belum diketahui jika negara lain akan mengikuti kebijakan tersebut atau tidak. Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan badan penyelenggara telah membahas soal pengurangan jumlah atlet dalam upacara pembukaan maupun penutupan karena sulitnya menjaga jarak fisik ketika mereka berparade di National Stadium Tokyo.

Baca juga: Ibu menyusui bakal diizinkan bawa anak ke Olimpiade Tokyo 
Baca juga: JOC berencana patroli siber pantau ujaran kebencian saat Olimpiade 


Untuk desa atlet, yang berada di distrik tepi laut Harumi Tokyo, penyelenggara telah memutuskan peserta hanya akan diizinkan untuk check-in lima hari sebelum pertandingan mereka dan harus meninggalkan tempat tersebut dalam waktu dua hari setelah pertandingan mereka selesai.

Oleh karena itu, atlet Jepang yang akan bertanding dalam cabang olahraga yang dijadwalkan pada Olimpiade nanti, termasuk atletik dan gulat, diperkirakan akan melewatkan upacara pembukaan, sementara atlet renang dan judo tidak dapat menghadiri upacara penutupan.

meski demikian, kapten dan pembawa bendera delegasi Jepang, yang diperkirakan terdiri dari sekitar 580 atlet, akan dibebaskan dari kebijakan tersebut.

JOC yang dipimpin oleh mantan atlet judo Yasuhiro Yamashita mengatakan kepada federasi olahraga bahwa atlet dalam delegasi tidak akan diizinkan untuk mengambil foto dengan ponsel pintar atau kamera mereka ketika mereka berbaris di stadion. 

Baca juga: Kirab obor Olimpiade di Tokyo sebagian tidak digelar di jalan umum 
Baca juga: AS pertimbangkan Ibu Negara Jill Biden hadiri Olimpiade Tokyo 
Baca juga: Presiden IOC dijadwalkan tiba di Jepang pekan depan 

Pewarta : Arindra Meodia
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kemenag Jateng bicara kerukunan di hadapan mahasiswa Universitas Chuo Jepang

11 August 2024 18:47 Wib

Salat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo dihadiri 5.000 jamaah

10 April 2024 12:35 Wib

Jepang bakal hapus program magang, ini imbauan KBRI di Tokyo

04 May 2023 10:47 Wib, 2023

Pratama Arhan jalani puasa dapat dukungan Tokyo Verdy

26 March 2022 6:25 Wib, 2022

KBRI Tokyo: Tak ada WNI korban gempa Jepang

17 March 2022 9:59 Wib, 2022
Terpopuler

Kemendagri sedang susun desain besar otonomi daerah

NASIONAL - 17 December 2024 13:53 Wib

BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

NASIONAL - 19 December 2024 9:43 Wib

Pemkot Magelang tetap siaga bencana meski kota kecil

PERISTIWA - 21 December 2024 7:36 Wib

Bank Jateng Purwodadi serahkan bantuan kepada disabilitas

EKONOMI - 12 jam lalu

Kemenkumham Jateng-DPRD Kota Semarang bahas Raperda HAM

PERISTIWA - 17 December 2024 14:44 Wib