Jakarta (ANTARA) - Kaisar Jepang Naruhito diyakini "khawatir" Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo bisa menyebabkan kasus virus corona semakin tinggi saja, kata Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang seperti dilaporkan kantor berita Kyodo, Jumat.
"Yang Mulia sangat mengkhawatirkan situasi infeksi penyakita COVID-19 saat ini," kata Yasuhiko Nishimura dari badan rumah tangga kekaisaran itu, dalam sebuah jumpa pers.
"Saya kira (kaisar) prihatin bahwa di samping ada suara kegelisahan dari masyarakat, penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade bisa mengantarkan kepada melonjaknya infeksi," kata Nishimura.
Baca juga: WHO bahas pelaksanaan Olimpiade Tokyo bersama IOC
Nishimura menambahkan dia memang tidak mendengarkan secara langsung keprihatinan itu dari sang kaisar, tapi "merasakan hal semacam itu" saat berbicara setiap bersama kaisar.
Juru bicara pemerintah Jepang Katsunobu Kato mengesampingkan kekhawatiran yang disampaikan sehari setelah Tokyo menandai satu bulan sebelum awal Olimpiade, dengan menyebut kekhawatiran itu pandangan Nishimura saja.
"Saya ingin menanyakan persisnya kepada Badan Rumah Tangga Kekaisaran, tetapi seperti sudah saya katakan, kita akan menyelenggarakan Olimpiade yang aman dan terjamin," kata Katsunobu Kato dalam konferensi pers.
Kekhawatiran Olimpiade bisa menyebarluaskan pandemi masih sangat tinggi di kalangan penduduk Jepang.
Survei terakhir kantor berita Kyodo menunjukkan bahwa 86 persen rakyat Jepang mengkhawatirkan risiko naiknya kembali kasus COVID-19.
Kaisar yang menjadi pelindung Olimpiade, kemungkinan bakal menghadiri upacara pembukaan Olimpiade yang sudah tertunda selama satu tahun akibat pandemi itu.
Baca juga: India protes aturan Olimpiade Tokyo "tidak adil"
Baca juga: Penyelenggara pamer kampung atlet sebulan jelang Olimpiade Tokyo
"Yang Mulia sangat mengkhawatirkan situasi infeksi penyakita COVID-19 saat ini," kata Yasuhiko Nishimura dari badan rumah tangga kekaisaran itu, dalam sebuah jumpa pers.
"Saya kira (kaisar) prihatin bahwa di samping ada suara kegelisahan dari masyarakat, penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade bisa mengantarkan kepada melonjaknya infeksi," kata Nishimura.
Baca juga: WHO bahas pelaksanaan Olimpiade Tokyo bersama IOC
Nishimura menambahkan dia memang tidak mendengarkan secara langsung keprihatinan itu dari sang kaisar, tapi "merasakan hal semacam itu" saat berbicara setiap bersama kaisar.
Juru bicara pemerintah Jepang Katsunobu Kato mengesampingkan kekhawatiran yang disampaikan sehari setelah Tokyo menandai satu bulan sebelum awal Olimpiade, dengan menyebut kekhawatiran itu pandangan Nishimura saja.
"Saya ingin menanyakan persisnya kepada Badan Rumah Tangga Kekaisaran, tetapi seperti sudah saya katakan, kita akan menyelenggarakan Olimpiade yang aman dan terjamin," kata Katsunobu Kato dalam konferensi pers.
Kekhawatiran Olimpiade bisa menyebarluaskan pandemi masih sangat tinggi di kalangan penduduk Jepang.
Survei terakhir kantor berita Kyodo menunjukkan bahwa 86 persen rakyat Jepang mengkhawatirkan risiko naiknya kembali kasus COVID-19.
Kaisar yang menjadi pelindung Olimpiade, kemungkinan bakal menghadiri upacara pembukaan Olimpiade yang sudah tertunda selama satu tahun akibat pandemi itu.
Baca juga: India protes aturan Olimpiade Tokyo "tidak adil"
Baca juga: Penyelenggara pamer kampung atlet sebulan jelang Olimpiade Tokyo