Purwokerto (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meluncurkan Layanan Aplikasi Perekonomian Ngapak Banyumas (Lapakmas) untuk mendukung pemasaran produk UMKM.
Aplikasi tersebut diluncurkan secara virtual oleh Kepala Bidang Perekonomian Bappelitbangda Provinsi Jawa Tengah Yusmanto mewakili Kepala Bappedalitbangda Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo, serta disaksikan oleh pejabat Bappedalitbangda Kabupaten Banyumas, Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Banyumas (Aspikmas), dan pemangku kepentingan lainnya di Aula Bappelitbangda Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Selasa.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kabid Perekonomian Bappelitbangda Provinsi Jateng Yusmanto, Kepala Bappelitbangda Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo memberikan apresiasi atas peluncuran Lapakmas karena dapat mengatasi masalah yang dihadapi UMKM selama ini.
Baca juga: UMKM di Pekalongan didorong manfaatkan aplikasi Lokapasar Batik
Ia mengharapkan melalui Lapakmas, potensi yang dimiliki Kabupaten Banyumas dapat terangkat secara optimal, terarah, dan terencana.
"Potensi tersebut dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Banyumas serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Semoga aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM pada khususnya, meningkatkan omzet UMKM sebagai tonggak perekonomian," katanya.
Usai membacakan sambutan tertulis tersebut, Yusmanto berpesan agar aplikasi Lapakmas dilengkapi dengan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama karena pengelolaannya tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, juga pihak swasta.
Selain itu, kata dia, sistem pengamanan khususnya data penjual dan pembeli harus diperhatikan dengan baik.
"Penggunanya juga harus merasa percaya terhadap aplikasi tersebut," katanya.
Sementara itu, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kabid Perekonomian Bappelitbangda Kabupaten Banyumas Sri Sunarsih, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Banyumas Kristanta mengatakan aplikasi Lapakmas sebagai bukti bahwa Pemerintah Kabupaten Banyumas berperan dalam perencanaan di bidang UMKM dan terus berbenah diri memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Jadi, sekarang masyarakat semakin dipermudah dalam mendapatkan produk lokal UMKM Banyumas. Aplikasi ini bisa langsung digunakan melalui handphone di rumah dengan mengunduh aplikasi Lapakmas pada Playstore," katanya.
Saat ditemui usai acara, Kabid Perekonomian Bappelitbangda Kabupaten Banyumas Sri Sunarsih mengatakan hingga saat ini sudah ada 50 UMKM yang memasarkan produk melalui aplikasi Lapakmas.
Dari 50 UMKM tersebut, kata dia, mayoritas merupakan UMKM yang bergerak di bidang kuliner meskipun ada beberapa yang berupa kerajinan tangan.
"Terutama UMKM rintisan yang butuh wadah untuk memasarkan produknya, sehingga kami fasilitasi dengan aplikasi Lapakmas ini," katanya.
Ia mengharapkan aplikasi Lapakmas ke depan bisa menjadi wadah bagi UMKM di Kabupaten Banyumas untuk memasarkan produknya secara digital.
Ketua Aspikmas Pujianto mengatakan aplikasi Lapakmas merupakan salah satu kanal yang bisa dijadikan sebagai solusi pemasaran bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Banyumas.
"Saat pandemi seperti sekarang ini, kalau kami mengandalkan offline ataupun bazar-bazar agak kurang ideal. Maka dengan hadirnya Lapakmas yang bisa diakses oleh siapa saja dan di mana saja ini akan bisa membantu mengakselerasi pemasaran teman-teman UMKM pada masa pandemi," katanya.
Ia mengakui dari sekitar 3.000 anggota Aspikmas, baru 50 UMKM yang produknya telah dipasarkan melalui Lapakmas.
Menurut dia, hal itu sesuai permintaan dari Bappelitbangda Kabupaten Banyumas untuk tahap awal dan ke depannya, jumlah UMKM yang memasarkan produknya melalui aplikasi Lapakmas akan ditingkatkan.
Selain berupa aplikasi yang bisa diunduh dari Playstore, Lapakmas juga dapat diakses melalui peramban intenet dengan mengetik lapakmas.com.
Baca juga: Ganjar mendorong pemasaran produk UMKM ikuti zaman
Baca juga: Pasarkan produk, Pemkot Pekalongan dorong UMKM manfaatkan digitalisasi
Aplikasi tersebut diluncurkan secara virtual oleh Kepala Bidang Perekonomian Bappelitbangda Provinsi Jawa Tengah Yusmanto mewakili Kepala Bappedalitbangda Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo, serta disaksikan oleh pejabat Bappedalitbangda Kabupaten Banyumas, Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Banyumas (Aspikmas), dan pemangku kepentingan lainnya di Aula Bappelitbangda Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Selasa.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kabid Perekonomian Bappelitbangda Provinsi Jateng Yusmanto, Kepala Bappelitbangda Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo memberikan apresiasi atas peluncuran Lapakmas karena dapat mengatasi masalah yang dihadapi UMKM selama ini.
Baca juga: UMKM di Pekalongan didorong manfaatkan aplikasi Lokapasar Batik
Ia mengharapkan melalui Lapakmas, potensi yang dimiliki Kabupaten Banyumas dapat terangkat secara optimal, terarah, dan terencana.
"Potensi tersebut dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Banyumas serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Semoga aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM pada khususnya, meningkatkan omzet UMKM sebagai tonggak perekonomian," katanya.
Usai membacakan sambutan tertulis tersebut, Yusmanto berpesan agar aplikasi Lapakmas dilengkapi dengan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama karena pengelolaannya tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, juga pihak swasta.
Selain itu, kata dia, sistem pengamanan khususnya data penjual dan pembeli harus diperhatikan dengan baik.
"Penggunanya juga harus merasa percaya terhadap aplikasi tersebut," katanya.
Sementara itu, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kabid Perekonomian Bappelitbangda Kabupaten Banyumas Sri Sunarsih, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Banyumas Kristanta mengatakan aplikasi Lapakmas sebagai bukti bahwa Pemerintah Kabupaten Banyumas berperan dalam perencanaan di bidang UMKM dan terus berbenah diri memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Jadi, sekarang masyarakat semakin dipermudah dalam mendapatkan produk lokal UMKM Banyumas. Aplikasi ini bisa langsung digunakan melalui handphone di rumah dengan mengunduh aplikasi Lapakmas pada Playstore," katanya.
Saat ditemui usai acara, Kabid Perekonomian Bappelitbangda Kabupaten Banyumas Sri Sunarsih mengatakan hingga saat ini sudah ada 50 UMKM yang memasarkan produk melalui aplikasi Lapakmas.
Dari 50 UMKM tersebut, kata dia, mayoritas merupakan UMKM yang bergerak di bidang kuliner meskipun ada beberapa yang berupa kerajinan tangan.
"Terutama UMKM rintisan yang butuh wadah untuk memasarkan produknya, sehingga kami fasilitasi dengan aplikasi Lapakmas ini," katanya.
Ia mengharapkan aplikasi Lapakmas ke depan bisa menjadi wadah bagi UMKM di Kabupaten Banyumas untuk memasarkan produknya secara digital.
Ketua Aspikmas Pujianto mengatakan aplikasi Lapakmas merupakan salah satu kanal yang bisa dijadikan sebagai solusi pemasaran bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Banyumas.
"Saat pandemi seperti sekarang ini, kalau kami mengandalkan offline ataupun bazar-bazar agak kurang ideal. Maka dengan hadirnya Lapakmas yang bisa diakses oleh siapa saja dan di mana saja ini akan bisa membantu mengakselerasi pemasaran teman-teman UMKM pada masa pandemi," katanya.
Ia mengakui dari sekitar 3.000 anggota Aspikmas, baru 50 UMKM yang produknya telah dipasarkan melalui Lapakmas.
Menurut dia, hal itu sesuai permintaan dari Bappelitbangda Kabupaten Banyumas untuk tahap awal dan ke depannya, jumlah UMKM yang memasarkan produknya melalui aplikasi Lapakmas akan ditingkatkan.
Selain berupa aplikasi yang bisa diunduh dari Playstore, Lapakmas juga dapat diakses melalui peramban intenet dengan mengetik lapakmas.com.
Baca juga: Ganjar mendorong pemasaran produk UMKM ikuti zaman
Baca juga: Pasarkan produk, Pemkot Pekalongan dorong UMKM manfaatkan digitalisasi