Semarang (ANTARA) -
"Pelaku UMKM mengikuti perkembangan zaman dengan mengurangi pemasaran produk secara tradisional dan harus melek digital," kata Ganjar saat menyampaikan arahan dan motivasi kepada peserta Pelatihan Pengembangan Kemasan Produk UMKM di Semarang, Jumat.
Menurut Ganjar, sudah saatnya para pelaku UMKM tidak hanya memperhatikan kemasan, rasa, atau cara produksi, tapi juga cara pemasaran yang memanfaatkan teknologi.
"Pemasaran atau penjualannya tidak boleh lagi secara tradisional, mereka harus masuk ke dunia digital dan itu bisa kita latih," ujar Ganjar didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati.
Untuk itulah, lanjut Ganjar, pelatihan-pelatihan terus dilakukan kepada para pelaku UMKM yang telah serius menggarap produknya dan perlu sedikit dipoles pada kemasan produk masing-masing.
"Nah tinggal kita sekarang mengawasi mereka, agar produknya bisa konsisten, berkualitas, maka butuh kurator. Nanti kalau udah bagus ada kurasi-kurasi yang dilakukan, mulailah kita bicara ekspor, sehingga makanan-makanan seperti ini mungkin juga akan bisa tersebar di manapun," katanya.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng itu, Ganjar sempat berdialog dengan para peserta pelatihan dan bertanya mengenai kendala dan hasil dari usaha para pelaku UMKM.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong agar pemasaran berbagai jenis produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selalu mengikuti perkembangan zaman agar bisa bertahan.
"Pelaku UMKM mengikuti perkembangan zaman dengan mengurangi pemasaran produk secara tradisional dan harus melek digital," kata Ganjar saat menyampaikan arahan dan motivasi kepada peserta Pelatihan Pengembangan Kemasan Produk UMKM di Semarang, Jumat.
Menurut Ganjar, sudah saatnya para pelaku UMKM tidak hanya memperhatikan kemasan, rasa, atau cara produksi, tapi juga cara pemasaran yang memanfaatkan teknologi.
"Pemasaran atau penjualannya tidak boleh lagi secara tradisional, mereka harus masuk ke dunia digital dan itu bisa kita latih," ujar Ganjar didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati.
Untuk itulah, lanjut Ganjar, pelatihan-pelatihan terus dilakukan kepada para pelaku UMKM yang telah serius menggarap produknya dan perlu sedikit dipoles pada kemasan produk masing-masing.
"Nah tinggal kita sekarang mengawasi mereka, agar produknya bisa konsisten, berkualitas, maka butuh kurator. Nanti kalau udah bagus ada kurasi-kurasi yang dilakukan, mulailah kita bicara ekspor, sehingga makanan-makanan seperti ini mungkin juga akan bisa tersebar di manapun," katanya.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng itu, Ganjar sempat berdialog dengan para peserta pelatihan dan bertanya mengenai kendala dan hasil dari usaha para pelaku UMKM.
Rata-rata para pelaku UMKM menyebut kendala pada mahalnya harga bahan pokok seperti kedelai, dan soal kebutuhannya menggunakan mesin, serta tidak sedikit yang menjawab kendala di pemasaran produk.