Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Edi Santoso mengingatkan bahwa media sosial harus dipergunakan untuk mendukung nilai-nilai kemanusiaan.

"Medsos harus dimanfaatkan untuk mendukung nilai-nilai kemanusiaan, bukan sebaliknya," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Edi yang merupakan Koordinator Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Unsoed itu mengatakan peringatan Hari Media Sosial setiap tanggal 10 Juni harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk refleksi.

"Hari medsos ini harus jadi refleksi untuk mendudukkan medsos dalam impian awal, dalam konteks demokratisasi. Adanya kebebasan, kesetaraan dalam mengakses informasi yang harus mendukung kualitas hidup manusia," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa pada saat ini media sosial memiliki banyak pengguna, yang berarti juga memiliki banyak pengaruh, baik pengaruh yang positif maupun negatif.

"Harapan besar atas kehadiran medsos awalnya adalah demokratisasi komunikasi massa. Tapi masalahnya kemudian informasi menjadi melimpah, bahkan dapat dianalogikan menjadi banjir yang menenggelamkan banyak hal karena ada beberapa pihak yang hanyut dalam rimba informasi lantaran belum sepenuhnya siap karena masih rendahnya tingkat literasi digital," katanya.

Karena itu, kata dia, sangat penting untuk terus meningkatkan literasi digital masyarakat agar tidak rentan menjadi korban hoaks atau disinformasi.
"Pasalnya hoaks bisa menjamur apabila tingkat literasi media masyarakat rendah. Hari Media Sosial ini bisa menjadi momentum untuk makin meningkatkannya," katanya.

Tingkat literasi media yang rendah, tambah dia, ditandai oleh daya kritis yang rendah terhadap berita atau informasi yang diterimanya.

Sebelumnya, Kepala Laboratorium Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto, Muridan mengatakan peringatan Hari Media Sosial setiap tanggal 10 Juni merupakan momentum yang tepat untuk merawat kebhinekaan dan merajut persatuan.

"Untuk mendukung kebhinekaan demi persatuan dan kesatuan bangsa, maka media sosial harus menjadi media perekatnya," katanya.

Dia menjelaskan bahwa tren bermedia sosial di Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan sehingga harus dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan bangsa.

"Tren ini seharusnya dapat dimanfaatkan untuk merawat kebhinekaan dan merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu upayanya adalah dengan menggencarkan sosialisasi bahwa masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial," katanya. ***3***
T.W004

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024