Semarang (ANTARA) -
Instruksi khusus berupa penambahan jumlah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun ruang isolasi dan penyiapan isolasi terpusat itu, disampaikan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 secara daring di kantor Gubernur Jateng di Semarang, Senin.
"Seperti yang sudah diprediksikan, dua minggu pascaliburan terjadi kenaikan. Awalnya hanya tiga kabupaten/kota yang masuk zona merah yakni Kudus, Brebes, dan Sragen, namun saat ini ada penambahan Demak, Grobogan, Pati, Jepara, dan Kabupaten Tegal," katanya.
Kepada delapan pemerintah kabupaten yang masuk zona merah itu, ia meminta segera melaksanakan instruksi khusus yang diberikannya.
"Kalau tidak bisa, segera koordinasi dengan kami karena kami memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat yang siap. Tak hanya di kabupaten/kota, saya minta kades/lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo. Siapkan juga tempat isolasi-isolasi terpusat di desa untuk menangani ini," ujarnya.
Baca juga: 60 desa di Kabupaten Kudus masuk zona merah
Baca juga: Kabupaten Jepara kembali masuk zona merah dengan 5.059 kasus COVID-19
Orang nomor satu di Jateng itu, juga meminta operasi yustisi ditingkatkan di delapan daerah tersebut dan protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat pada tempat-tempat keramaian, bahkan jika diperlukan ditutup.
Ganjar juga meminta delapan daerah zona merah itu menggenjot vaksinasi sebab Kementerian Kesehatan telah siap menambah stok vaksin untuk menanggulangi potensi penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menambahkan kasus aktif COVID-19 di Jateng saat ini mencapai 10.297 kasus dan dari total itu tercatat 5.420 pasien dirawat dan 4.877 pasien diisolasi.
"Kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus, Demak, Kabupaten Tegal, Kota Semarang, dan Banyumas. Sementara kasus baru tertinggi adalah Kudus, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Tegal, dan Brebes," katanya.(LHP)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan instruksi khusus kepada delapan daerah yang menjadi zona merah setelah ada peningkatan jumlah kasus COVID-19.
Instruksi khusus berupa penambahan jumlah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun ruang isolasi dan penyiapan isolasi terpusat itu, disampaikan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 secara daring di kantor Gubernur Jateng di Semarang, Senin.
"Seperti yang sudah diprediksikan, dua minggu pascaliburan terjadi kenaikan. Awalnya hanya tiga kabupaten/kota yang masuk zona merah yakni Kudus, Brebes, dan Sragen, namun saat ini ada penambahan Demak, Grobogan, Pati, Jepara, dan Kabupaten Tegal," katanya.
Kepada delapan pemerintah kabupaten yang masuk zona merah itu, ia meminta segera melaksanakan instruksi khusus yang diberikannya.
"Kalau tidak bisa, segera koordinasi dengan kami karena kami memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat yang siap. Tak hanya di kabupaten/kota, saya minta kades/lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo. Siapkan juga tempat isolasi-isolasi terpusat di desa untuk menangani ini," ujarnya.
Baca juga: 60 desa di Kabupaten Kudus masuk zona merah
Baca juga: Kabupaten Jepara kembali masuk zona merah dengan 5.059 kasus COVID-19
Orang nomor satu di Jateng itu, juga meminta operasi yustisi ditingkatkan di delapan daerah tersebut dan protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat pada tempat-tempat keramaian, bahkan jika diperlukan ditutup.
Ganjar juga meminta delapan daerah zona merah itu menggenjot vaksinasi sebab Kementerian Kesehatan telah siap menambah stok vaksin untuk menanggulangi potensi penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menambahkan kasus aktif COVID-19 di Jateng saat ini mencapai 10.297 kasus dan dari total itu tercatat 5.420 pasien dirawat dan 4.877 pasien diisolasi.
"Kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus, Demak, Kabupaten Tegal, Kota Semarang, dan Banyumas. Sementara kasus baru tertinggi adalah Kudus, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Tegal, dan Brebes," katanya.(LHP)