Solo (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta mengirimkan 10 dokter spesialis ke Kabupaten Kudus menyusul melonjaknya angka kasus COVID-19 di daerah tersebut.
"Sepuluh tenaga kesehatan ini lima di antaranya spesialis paru dan lima spesialis penyakit dalam. Sudah dikirim semuanya," kata Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta Cahyono Hadi di Solo, Senin.
Untuk penugasan ke daerah tersebut, akan dilakukan hingga mereka tidak lagi dibutuhkan.
Meski demikian, dia berharap tidak lagi ada penambahan kebutuhan tenaga kesehatan untuk penanganan lonjakan kasus COVID-19 di daerah itu.
"Kalau penambahan, kayaknya enggaklah. Masa enggak berakhir," katanya.
Untuk tenaga kesehatan lain, kata dia, sejauh ini sudah dipenuhi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pihaknya juga siap jika sewaktu-waktu pasien COVID-19 dari Kudus dirujuk ke rumah sakit tersebut.
Ia mengatakan hingga saat ini tingkat keterisian rumah sakit masih di bawah 50 persen sehingga masih aman.
"Walaupun kami siap melakukan perluasan, penambahan 'bed' (tempat tidur). Kalau saat ini kami siapkan sekitar 190-200 bed. Pada prinsipnya kami sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap membantu dalam penanganan COVID-19 di Kudus," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengirimkan puluhan tenaga kesehatan untuk membantu penanganan lonjakan COVID-19 di Kudus.
Ia menyebutkan total 96 dokter dan perawat yang diperbantukan ke daerah tersebut. Adapun perinciannya lima dokter spesialis paru, lima dokter spesialis dalam, 38 dokter umum, dan 48 perawat.
Baca juga: RSUD Loekmono Hadi Kudus dapat bantuan mobil laboratorium PCR
Baca juga: Pemkot Surakarta siap bantu Kabupaten Kudus tangani COVID-19
"Sepuluh tenaga kesehatan ini lima di antaranya spesialis paru dan lima spesialis penyakit dalam. Sudah dikirim semuanya," kata Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta Cahyono Hadi di Solo, Senin.
Untuk penugasan ke daerah tersebut, akan dilakukan hingga mereka tidak lagi dibutuhkan.
Meski demikian, dia berharap tidak lagi ada penambahan kebutuhan tenaga kesehatan untuk penanganan lonjakan kasus COVID-19 di daerah itu.
"Kalau penambahan, kayaknya enggaklah. Masa enggak berakhir," katanya.
Untuk tenaga kesehatan lain, kata dia, sejauh ini sudah dipenuhi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pihaknya juga siap jika sewaktu-waktu pasien COVID-19 dari Kudus dirujuk ke rumah sakit tersebut.
Ia mengatakan hingga saat ini tingkat keterisian rumah sakit masih di bawah 50 persen sehingga masih aman.
"Walaupun kami siap melakukan perluasan, penambahan 'bed' (tempat tidur). Kalau saat ini kami siapkan sekitar 190-200 bed. Pada prinsipnya kami sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap membantu dalam penanganan COVID-19 di Kudus," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengirimkan puluhan tenaga kesehatan untuk membantu penanganan lonjakan COVID-19 di Kudus.
Ia menyebutkan total 96 dokter dan perawat yang diperbantukan ke daerah tersebut. Adapun perinciannya lima dokter spesialis paru, lima dokter spesialis dalam, 38 dokter umum, dan 48 perawat.
Baca juga: RSUD Loekmono Hadi Kudus dapat bantuan mobil laboratorium PCR
Baca juga: Pemkot Surakarta siap bantu Kabupaten Kudus tangani COVID-19