Kudus (ANTARA) - Sejumlah pelaku usaha di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dengan kesadaran sendiri menutup tempat usahanya demi mendukung imbauan bupati setempat agar di rumah selama dua hari, yakni tanggal 5 dan 6 Juni 2021 demi menekan kasus COVID-19.
"Kami bersyukur ternyata banyak yang sadar bahwa pemerintah membutuhkan dukungan masyarakat untuk bisa menekan lonjakan kasus COVID-19. Salah satunya imbauan dua hari di rumah ternyata banyak yang mendukung," kata Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus yang juga Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Sabtu.
Padahal, kata dia, di dalam surat edarannya menyebutkan bahwa untuk aktivitas usaha masih dipersilakan jalan. Namun, banyak pula yang sadar bahwa dukungan mereka juga penting untuk menekan kasusnya.
Baca juga: Menkes minta Ganjar dampingi Bupati Kudus tangani lonjakan kasus COVID-19
Kawasan Alun-alun Kudus yang biasanya ramai pengendara, kata dia, untuk hari ini (5/6) cenderung sepi, dibandingkan akhir pekan sebelumnya.
"Mudah-mudahan, Minggu (6/6) juga lebih baik lagi dan yang sadar untuk tetap bertahan di rumah juga bertambah. Jika tidak ada dukungan, tentunya dampaknya dirasakan bersama," ujarnya.
Imbauan agar masyarakat di rumah selama dua hari, akan dievaluasi apakah hasilnya efektif atau tidak. Jika masih diperlukan lagi, kebijakan serupa akan dilanjutkan pada akhir pekan berikutnya karena untuk hari ini (5/6) dinilai terjadi penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah karena jalan-jalan protokol terlihat sepi, dibanding sebelumnya.
Toko di kompleks kuliner khas Kudus di Taman Bojana yang berada di pusat Kota Kudus pun banyak yang tutup, salah satu kios di pintunya tampak tertulis dua hari libur "demi menyukseskan imbauan untuk tetap di rumah". Demikian halnya PKL di Alun-alun Kudus juga banyak yang tidak berjualan karena suasana kota cukup lengang.
Baca juga: Kapolri minta wilayah sekitar Kudus waspadai lonjakan COVID-19
Ada pula tempat usaha yang setiap hari ramai pembeli di Jalan Veteran Kudus juga tutup demi mensukseskan imbauan dua hari di rumah untuk menekan kasus COVID-19.
Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti mengakui tidak ada instruksi kepada pedagang di Taman Bojana untuk tutup, karena sesuai arahan dari bupati untuk sektor ekonomi masih boleh buka.
"Kalaupun mereka tutup, karena kesadaran mereka sendiri bahwa kebijakan tersebut demi kepentingan bersama. Pasar tradisional juga masih buka, meskipun ada yang menyadari sendiri," ujarnya.
Baca juga: Menkes tambah 38 dokter tangani COVID-19 di Kudus
Baca juga: Ganjar minta seluruh daerah tingkatkan pemeriksaan dan pelacakan COVID-19
"Kami bersyukur ternyata banyak yang sadar bahwa pemerintah membutuhkan dukungan masyarakat untuk bisa menekan lonjakan kasus COVID-19. Salah satunya imbauan dua hari di rumah ternyata banyak yang mendukung," kata Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus yang juga Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Sabtu.
Padahal, kata dia, di dalam surat edarannya menyebutkan bahwa untuk aktivitas usaha masih dipersilakan jalan. Namun, banyak pula yang sadar bahwa dukungan mereka juga penting untuk menekan kasusnya.
Baca juga: Menkes minta Ganjar dampingi Bupati Kudus tangani lonjakan kasus COVID-19
Kawasan Alun-alun Kudus yang biasanya ramai pengendara, kata dia, untuk hari ini (5/6) cenderung sepi, dibandingkan akhir pekan sebelumnya.
"Mudah-mudahan, Minggu (6/6) juga lebih baik lagi dan yang sadar untuk tetap bertahan di rumah juga bertambah. Jika tidak ada dukungan, tentunya dampaknya dirasakan bersama," ujarnya.
Imbauan agar masyarakat di rumah selama dua hari, akan dievaluasi apakah hasilnya efektif atau tidak. Jika masih diperlukan lagi, kebijakan serupa akan dilanjutkan pada akhir pekan berikutnya karena untuk hari ini (5/6) dinilai terjadi penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah karena jalan-jalan protokol terlihat sepi, dibanding sebelumnya.
Toko di kompleks kuliner khas Kudus di Taman Bojana yang berada di pusat Kota Kudus pun banyak yang tutup, salah satu kios di pintunya tampak tertulis dua hari libur "demi menyukseskan imbauan untuk tetap di rumah". Demikian halnya PKL di Alun-alun Kudus juga banyak yang tidak berjualan karena suasana kota cukup lengang.
Baca juga: Kapolri minta wilayah sekitar Kudus waspadai lonjakan COVID-19
Ada pula tempat usaha yang setiap hari ramai pembeli di Jalan Veteran Kudus juga tutup demi mensukseskan imbauan dua hari di rumah untuk menekan kasus COVID-19.
Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti mengakui tidak ada instruksi kepada pedagang di Taman Bojana untuk tutup, karena sesuai arahan dari bupati untuk sektor ekonomi masih boleh buka.
"Kalaupun mereka tutup, karena kesadaran mereka sendiri bahwa kebijakan tersebut demi kepentingan bersama. Pasar tradisional juga masih buka, meskipun ada yang menyadari sendiri," ujarnya.
Baca juga: Menkes tambah 38 dokter tangani COVID-19 di Kudus
Baca juga: Ganjar minta seluruh daerah tingkatkan pemeriksaan dan pelacakan COVID-19