Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan bahwa Program Kota Pintar Wonosobo terus berlanjut dengan pergerakan yang menggembirakan sesuai dengan target.

Afif di Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan melihat kemajuan program yang mulai digulirkan pada 2018 tersebut pihaknya optimistis akan lebih banyak lagi inovasi yang tercipta di masa-masa mendatang.

Ia berharap ke depan tidak hanya smart city saja yang berkembang, melainkan sampai pada program smart village atau desa pintar di seluruh Kabupaten Wonosobo.

"Harus ada terobosan untuk membantu desa-desa di Wonosobo agar merasakan sentuhan teknologi, semakin berkembang dan dikenal luas, salah satunya saya harapkan agar bisa terwujud jalur 'tol' antara desa dengan kota," katanya, dalam sambutan penerimaan tinjauan lapangan Smart City Wonosobo yang digelar secara daring di ruang Mangunkusumo Setda Wonosobo.

Ia menjelaskan "jalur tol" bukan dalam arti jalan tol yang menghubungkan antara desa dengan Kota Wonosobo, melainkan terpenuhinya jaringan data sehingga di setiap desa masyarakatnya dapat mengakses internet sebagaimana yang dirasakan warga di kota.

Menurut dia dengan terlayaninya jaringan internet di setiap desa, maka produk-produk khas yang berpotensi menjadi unggulan daerah pun lebih mudah untuk dikenalkan kepada publik di pasar global dan memunculkan dampak terangkatnya perekonomian dan kesejahteraan warga.

Guna mewujudkan hal tersebut, Afif meminta seluruh komponen bersinergi secara kolaboratif dan saling mendukung.

"Selaras dengan tujuan dari program smart city ini, yaitu untuk dapat mendorong setiap daerah menciptakan inovasi duna meningkatkan kesejahteraan dan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas maka semestinya semua pihak bersinergi," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Temanggung Eko Suryantoro mengakui arahan bupati tersebut sejalan dengan upaya pihaknya untuk terus mendorong seluruh elemen yang terlibat dalam program Quick Win Smart City Wonosobo.

Menurut Eko saat ini setidaknya ada enam program unggulan atau quick win yang telah berjalan dengan baik, yaitu smart government dengan open data desa yang dipimpin Dinas Sosial PMD, kemudian smart living dengan program unggulan Sigandar (Sistem Informasi Kegawatdaruratan) yang diinisiasi dinas kesehatan, dan smart economy yang memunculkan inovasi kemudahan akses terhadap harga komoditas bahan pokok masyarakat.

"Ada pula smart branding dengan jelajah Wonosobo yang memudahkan wisatawan mengakses objek-objek wisata serta smart environment untuk mendorong setiap desa mengelola sampah secara mandiri sehingga tidak perlu membuang sampah ke TPA kabupaten, dan smart society dengan program menangkal hoaks dan fitnah melalui kerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)," katanya.

Evaluasi dan penilaian lapangan secara virtual dari Kementerian Kominfo yang digelar selama dua hari, menurut Eko, akan menjadi media untuk pengembangan lebih lanjut seluruh program unggulan Smart City Wonosobo agar ke depan menjadi jauh lebih baik lagi.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024