Solo (ANTARA) - Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta, Jawa Tengah, mulai bangkit kembali qqpascapandemi COVID-19 seiring dengan pendampingan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Dari total binaan kami sebanyak 3.600 pelaku usaha, sekitar 40 persen di antaranya mulai bangkit," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Heri Purwoko di Solo, Senin.

Ia mengatakan sejak awal pandemi hingga saat ini Pemerintah Kota Surakarta terus berupaya memberikan pendampingan salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, di antaranya perusahaan jasa pengiriman barang hingga loka pasar (market place).

"Beberapa waktu lalu kami sudah menggandeng Grab, Gojek, Shopee, dan nanti ada Tokopedia. Saat ini kami juga sedang 'sounding' dengan Blibli, karena bagaimanapun juga dalam kondisi seperti ini kerja sama sangat penting," katanya.

Ia mengatakan salah satunya yang belum lama ini diadakan adalah kerja sama dengan menggandeng Shopee. Belum lama ini, perusahaan "market place" tersebut mendirikan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang salah satunya memfasilitasi pelatihan bagi pelaku UMKM.

"Ini sesuai dengan mandat pak wali (Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka) agar UMKM ikut pelatihan dan diwadahi di sini (Kampus UMKM Shopee Ekspor)," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, untuk memastikan pelatihan tersebut tepat sasaran, sebelumnya pihaknya akan melakukan proses kurasi dan seleksi UMKM, mulai dari boga, fashion, hingga batik.  

Dengan adanya sejumlah pelatihan tersebut, pihaknya menargetkan paling tidak 50 persen dari seluruh UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta bisa naik kelas.

"Targetnya paling tidak 1.500an, intinya kalau memang ada peluang ya kami ikutkan saja. Sedangkan yang masih merintis atau pemula maka dibina dulu oleh Dinas Koperasi dan UKM," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024