Kudus (ANTARA) - Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat jumlah kasus aktif COVID-19 saat ini mencapai 1.031 pasien, sehingga total mencapai 7.178 orang.
"Jumlah kasus aktif melonjak menjadi 1.031 kasus ini, setelah ada tambahan kasus positif baru sebanyak 241 pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Jumat.
Ia mengungkapkan jumlah kasus saat ini jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada pertengahan Mei 2021 yang tercatat kasus aktifnya hanya 137 pasien, maka lonjakannya mencapai 700 persen lebih.
Baca juga: Cegah kerumunan, enam pasar tiban di Kabupaten Kudus ditutup sementara cegah kerumunan
Baca juga: Rumah sakit rujukan COVID-19 di Kudus diminta prioritaskan warga lokal
Dari jumlah kasus sebanyak 1.031 pasien, 291 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, sedangkan isolasi mandiri sebanyak 740 orang.
Pada Jumat (28/5) ini, kata dia, ada tambahan jumlah pasien yang sembuh 25 sehingga total sembuh mencapai 5.549 orang atau 77,3 persen dari total kasus positif COVID-19.
Untuk kasus meninggal dunia katanya, juga ada tambahan lima sehingga jumlahnya bertambah menjadi 598 orang atau 8,33 persen.
Setelah terjadinya lonjakan kasus itu, pemerintah terpaksa menutup semua objek wisata dan pasar tiban untuk mencegah terjadinya kerumunan serta memutus mata rantai penularan.
Usaha kuliner juga diminta turut mendukung dengan hanya melayani pembelian dibawa pulang dan tidak boleh makan di tempat demi menghindari kerumunan.
Beberapa desa yang memiliki kasus cukup tinggi juga mulai memberlakukan pengetatan, termasuk acara hajatan yang menghadirkan banyak orang diminta ditiadakan. Sebelumnya juga ada desa yang menutup akses jalan utamanya untuk meminimalkan mobilitas warganya demi mencegah penularan COVID-19.
Baca juga: Sambangi rumah warga Kudus, polisi ajak patuhi prokes cegah COVID-19
Baca juga: Ganjar minta Pemkot Semarang bantu tangani lonjakan COVID-19 di Kudus
"Jumlah kasus aktif melonjak menjadi 1.031 kasus ini, setelah ada tambahan kasus positif baru sebanyak 241 pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Jumat.
Ia mengungkapkan jumlah kasus saat ini jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada pertengahan Mei 2021 yang tercatat kasus aktifnya hanya 137 pasien, maka lonjakannya mencapai 700 persen lebih.
Baca juga: Cegah kerumunan, enam pasar tiban di Kabupaten Kudus ditutup sementara cegah kerumunan
Baca juga: Rumah sakit rujukan COVID-19 di Kudus diminta prioritaskan warga lokal
Dari jumlah kasus sebanyak 1.031 pasien, 291 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, sedangkan isolasi mandiri sebanyak 740 orang.
Pada Jumat (28/5) ini, kata dia, ada tambahan jumlah pasien yang sembuh 25 sehingga total sembuh mencapai 5.549 orang atau 77,3 persen dari total kasus positif COVID-19.
Untuk kasus meninggal dunia katanya, juga ada tambahan lima sehingga jumlahnya bertambah menjadi 598 orang atau 8,33 persen.
Setelah terjadinya lonjakan kasus itu, pemerintah terpaksa menutup semua objek wisata dan pasar tiban untuk mencegah terjadinya kerumunan serta memutus mata rantai penularan.
Usaha kuliner juga diminta turut mendukung dengan hanya melayani pembelian dibawa pulang dan tidak boleh makan di tempat demi menghindari kerumunan.
Beberapa desa yang memiliki kasus cukup tinggi juga mulai memberlakukan pengetatan, termasuk acara hajatan yang menghadirkan banyak orang diminta ditiadakan. Sebelumnya juga ada desa yang menutup akses jalan utamanya untuk meminimalkan mobilitas warganya demi mencegah penularan COVID-19.
Baca juga: Sambangi rumah warga Kudus, polisi ajak patuhi prokes cegah COVID-19
Baca juga: Ganjar minta Pemkot Semarang bantu tangani lonjakan COVID-19 di Kudus