Batang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendorong industri yang berada di Kawasan Industri Terpadu Batang bisa memberdayakan kelompok usaha masyarakat di wilayah setempat agar mereka dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Ketua DPRD Kabupaten Batang Maulana Yusuf di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan masukan pada pemkab agar dalam hal kegiatan ekonomi turunan di KITB tidak dikuasai oleh oknum atau kelompok elit saja.
"Akan tetapi, masyarakat kalangan bawah juga harus mendapat perhatian utama agar mereka tidak hanya sebagai 'penonton' saja dengan berdirinya industri di KITB atau di daerah sendiri," katanya.
Baca juga: Bupati Batang: KIT Batang buka peluang usaha UMKM lokal
Yusuf mengatakan keberadaan industri KITB harus dapat bermanfaat bagi warga lokasl terutama soal tenaga kerja, kemitraan, dan kelompok tani agar mereka bisa meningkatkan kesejahteraannya.
Kemudian terkait dengan adanya banjir lumpur di sekitar KITB Desa Celong, kata dia, konsorsium pengelola KITB harus bisa bertanggung jawab agar masyarakat tidak merasa dirugikan.
"Soal banjir yang terjadi belum lama ini, mestinya pihak konsorsium harus bertanggung jawab pada warga dan mencari solusi terbaik agar mereka tidak dirugikan," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa pembangunan industri di KITB dan Batang Industri Park (BIP) akan membuka peluang usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Nantinya pasti ada turunan-turunan bisnisnya karena tidak mungkin (industri di KITB) semua akan menggunakan teknologi canggih tetapi ada peluang usaha dari UMKM seperti penyediaan snack maupun makanan kecilnya," katanya di Batang, Sabtu.
Wihaji menambahkan peluang bisnis usaha para pelaku UMKM di sekitar KITB ini juga telah mendapat "support" dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyampaikan agar melibatkan warga lokal.
Baca juga: Kepala BKPM terus promosikan KIT Batang ke investor
Baca juga: Ganjar apresiasi perjalanan investasi KCC Glass di KIT Batang
Ketua DPRD Kabupaten Batang Maulana Yusuf di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan masukan pada pemkab agar dalam hal kegiatan ekonomi turunan di KITB tidak dikuasai oleh oknum atau kelompok elit saja.
"Akan tetapi, masyarakat kalangan bawah juga harus mendapat perhatian utama agar mereka tidak hanya sebagai 'penonton' saja dengan berdirinya industri di KITB atau di daerah sendiri," katanya.
Baca juga: Bupati Batang: KIT Batang buka peluang usaha UMKM lokal
Yusuf mengatakan keberadaan industri KITB harus dapat bermanfaat bagi warga lokasl terutama soal tenaga kerja, kemitraan, dan kelompok tani agar mereka bisa meningkatkan kesejahteraannya.
Kemudian terkait dengan adanya banjir lumpur di sekitar KITB Desa Celong, kata dia, konsorsium pengelola KITB harus bisa bertanggung jawab agar masyarakat tidak merasa dirugikan.
"Soal banjir yang terjadi belum lama ini, mestinya pihak konsorsium harus bertanggung jawab pada warga dan mencari solusi terbaik agar mereka tidak dirugikan," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa pembangunan industri di KITB dan Batang Industri Park (BIP) akan membuka peluang usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Nantinya pasti ada turunan-turunan bisnisnya karena tidak mungkin (industri di KITB) semua akan menggunakan teknologi canggih tetapi ada peluang usaha dari UMKM seperti penyediaan snack maupun makanan kecilnya," katanya di Batang, Sabtu.
Wihaji menambahkan peluang bisnis usaha para pelaku UMKM di sekitar KITB ini juga telah mendapat "support" dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyampaikan agar melibatkan warga lokal.
Baca juga: Kepala BKPM terus promosikan KIT Batang ke investor
Baca juga: Ganjar apresiasi perjalanan investasi KCC Glass di KIT Batang