Semarang (ANTARA) - PT Phapros Tbk meresmikan kantor baru di Jalan Imam Bonjol Semarang dan merupakan relokasi Kantor Phapros sebelumnya yang terletak di Kawasan Kota Lama.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan perpindahan kantor saat ini menjadi bentuk dukungan dari manajemen agar karyawan PT Phapros Tbk, yang sebagian besar berasal dari kelompok usia millenial bisa lebih bekerja dengan nyaman, produktif, dan bisa cepat beradaptasi dengan pola kerja normal baru yang mengedepankan pengaturan jarak serta kebutuhan akan ruang terbuka yang besar.

“Selain itu, relokasi kantor ini juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan operasional Phapros ke depannya, sebagai dampak dari meningkatnya produktivitas karyawan," tambahnya.

Pria yang menjabat sebagai Direktur Utama Phapros sejak tahun 2020 ini berharap ke depannya insan Phapros bisa meningkatkan semangat kerja, sehingga Phapros bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi.

Pertumbuhan emiten berkode saham PEHA ini sudah terlihat pada kinerja triwulan I/2021, di mana Phapros mencatatkan kinerja meyakinkan dengan posisi laba bersih naik sebesar Rp7,18 miliar atau tumbuh 254 persen dan EBITDA naik mencapai Rp46,82 miliar atau sebesar 465 persen (y-o-y) setelah melaksanakan sejumlah strategi yang adaptif dan inovatif dalam hal produk, finansial, maupun marketing selama masa pandemi COVID-19.

“Untuk terus meningkatkan kinerjanya di tahun ini, Phapros telah menerapkan berbagai langkah. Di bidang pemasaran misalnya, Phapros melakukan pergeseran portofolio produk dari yang semula mengandalkan sektor perjalanan dengan produk andalannya Antimo, menjadi lebih fokus ke produk multivitamin dan produk lain yang terkait dengan COVID-19," katanya.

Phapros, lanjutnya, juga mengoptimalisasi semua channel yang bisa digunakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan kinerja di tengah pandemi, termasuk pemanfaatan e-commerce secara maksimal untuk mendongkrak kinerja produk.

Hadi menambahkan yang tidak kalah penting yaitu langkah penguatan atas inovasi serta percepatan di divisi riset dan pengembangan (Research and Development).

“Dua langkah perusahaan itu merupakan faktor utama untuk menjawab tersedianya kebutuhan nasional akan produk terkait COVID-19, baik  promotif, preventif, dan kuratif. Hal ini terbukti dengan peluncuran beberapa produk terkait COVID-19 tahun lalu dan kami akan kembali menambah pipeline produk tersebut pada 2021,” tutup Hadi Kardoko.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024