Semarang (ANTARA) - PLN berkomitmen untuk mendukung investasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah salah satunya dengan siap memenuhi kebutuhan listrik PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu (KIT).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam acara groundbreaking PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang pada Kamis, (20/5).
"PLN berkomitmen untuk mensupport investasi di Jawa Tengah, termasuk yang kami lakukan bagi investor di Kawasan Industri Terpadu Kabupaten Batang," kata Bob.
Baca juga: Segera daftar, Kompetisi inovasi PLN berhadiah Rp1 M ditutup 6 hari lagi
Sebagai bentuk dukungan terhadap investasi, tambahnya, PLN siap mensuplai listrik PT KCC Glass Indonesia dan perusahaan-perusahaan lain yang akan masuk ke KIT Batang dengan pasokan listrik yang handal.
"Kami siap memberikan layanan dengan kualitas dan keandalan yang tinggi, saat ini PLN sedang mempercepat pembangunan jaringan, mudah-mudahan bisa lebih cepat, sehingga saat konstruksi kami juga bisa suplai," terangnya.
Sebelumnya, pada 26 Maret 2021 telah dilakukan Head of Agreement antara PLN dengan KCC Glass Indonesia, total kebutuhan daya listrik sebesar 14 Mega Watt (MW) pada tahap pertama di Maret 2024 dan 17 MW pada tahap kedua di Oktober 2028.
Baca juga: Lebih dari 20 ribu pelanggan manfaatkan Promo Tambah Daya PLN
Produsen kaca asal Korea Selatan menginvestasikan Rp5 triliun untuk membangun pabrik di KIT Batang hingga 2028 mendatang.
Acara peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Chief Executive Officer (CEO) KCC Glass Corp Ne-Hwan Kim, dan Bupati Batang Wihaji.
"Untuk memperluas skala dan fasilitas produksi kaca KCC Glass di Indonesia, kami menginvestasikan total Rp5 triliun pada 2028," terang Chief Executive Officer (CEO) KCC Glass Corp Ne-Hwan Kim.
Ne-Hwan Kim mengatakan pabrik tersebut akan membuka lapangan pekerjaan bagi 1.300 orang dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia guna berkontribusi pada ekonomi lokal.
Baca juga: Jelang Idul Fitri 1442 H, PLN siaga amankan pasokan listrik Jateng DIY
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyambut baik pembangunan pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Tentu ini baik bagi Jawa Tengah dalam rangka menciptakan lapangan kerja. Sebanyak 85 persen produk yang dihasilkan adalah produk ekspor, sehingga dipastikan bisa meningkatkan devisa," katanya.
Baca juga: Ramadan Berbagi, PLN berikan bantuan listrik gratis di Jawa Tengah
Ia menambahkan akan ada banyak lagi perusahaan yang datang, karena dari 450 hektare lahan yang sudah siap, semuanya sudah laku terjual habis.
Sebagai pelanggan pertama di KIT Batang, PLN juga memberikan harga khusus untuk PT KCC Glass Indonesia dengan begitu diharapkan akan semakin banyak perusahaan lain yang mengikuti untuk berinvestasi di KIT Batang.
"Ini sangat penting untuk meningkatkan investasi, tidak hanya untuk PLN tetapi untuk negara," tutup Bob.
Baca juga: Jangan ketinggalan, Kompetisi Inovasi PLN berhadiah Rp1 miliar ditutup 24 Mei
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam acara groundbreaking PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang pada Kamis, (20/5).
"PLN berkomitmen untuk mensupport investasi di Jawa Tengah, termasuk yang kami lakukan bagi investor di Kawasan Industri Terpadu Kabupaten Batang," kata Bob.
Baca juga: Segera daftar, Kompetisi inovasi PLN berhadiah Rp1 M ditutup 6 hari lagi
Sebagai bentuk dukungan terhadap investasi, tambahnya, PLN siap mensuplai listrik PT KCC Glass Indonesia dan perusahaan-perusahaan lain yang akan masuk ke KIT Batang dengan pasokan listrik yang handal.
"Kami siap memberikan layanan dengan kualitas dan keandalan yang tinggi, saat ini PLN sedang mempercepat pembangunan jaringan, mudah-mudahan bisa lebih cepat, sehingga saat konstruksi kami juga bisa suplai," terangnya.
Sebelumnya, pada 26 Maret 2021 telah dilakukan Head of Agreement antara PLN dengan KCC Glass Indonesia, total kebutuhan daya listrik sebesar 14 Mega Watt (MW) pada tahap pertama di Maret 2024 dan 17 MW pada tahap kedua di Oktober 2028.
Baca juga: Lebih dari 20 ribu pelanggan manfaatkan Promo Tambah Daya PLN
Produsen kaca asal Korea Selatan menginvestasikan Rp5 triliun untuk membangun pabrik di KIT Batang hingga 2028 mendatang.
Acara peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Chief Executive Officer (CEO) KCC Glass Corp Ne-Hwan Kim, dan Bupati Batang Wihaji.
"Untuk memperluas skala dan fasilitas produksi kaca KCC Glass di Indonesia, kami menginvestasikan total Rp5 triliun pada 2028," terang Chief Executive Officer (CEO) KCC Glass Corp Ne-Hwan Kim.
Ne-Hwan Kim mengatakan pabrik tersebut akan membuka lapangan pekerjaan bagi 1.300 orang dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia guna berkontribusi pada ekonomi lokal.
Baca juga: Jelang Idul Fitri 1442 H, PLN siaga amankan pasokan listrik Jateng DIY
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyambut baik pembangunan pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Tentu ini baik bagi Jawa Tengah dalam rangka menciptakan lapangan kerja. Sebanyak 85 persen produk yang dihasilkan adalah produk ekspor, sehingga dipastikan bisa meningkatkan devisa," katanya.
Baca juga: Ramadan Berbagi, PLN berikan bantuan listrik gratis di Jawa Tengah
Ia menambahkan akan ada banyak lagi perusahaan yang datang, karena dari 450 hektare lahan yang sudah siap, semuanya sudah laku terjual habis.
Sebagai pelanggan pertama di KIT Batang, PLN juga memberikan harga khusus untuk PT KCC Glass Indonesia dengan begitu diharapkan akan semakin banyak perusahaan lain yang mengikuti untuk berinvestasi di KIT Batang.
"Ini sangat penting untuk meningkatkan investasi, tidak hanya untuk PLN tetapi untuk negara," tutup Bob.
Baca juga: Jangan ketinggalan, Kompetisi Inovasi PLN berhadiah Rp1 miliar ditutup 24 Mei