Kudus (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mendorong vaksinasi COVID-19 tidak hanya menyasar guru di sekolah formal melainkan juga mereka yang mengajar di lembaga pendidikan nonformal yang lebih dahulu menggelar uji coba pembelajaran tatap muka.

"Sekolah nonformal pun juga berpotensi terjadi penularan COVID-19, sehingga harus menjadi perhatian Pemkab Kudus untuk turut diberikan vaksin," kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kudus Mukhasiron di Kudus, Rabu.

Untuk itu, kata dia, Pemkab Kudus perlu mengalokasikan vaksin untuk guru yang mengajar di lembaga pendidikan nonformal sebagai upaya pencegahan penularan virus corona jenis baru itu di kalangan mereka.

Selama melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, katanya, memang tidak ditemukan adanya klaster penularan COVID-19.

Baca juga: Ganjar minta vaksinasi COVID-19 di Jateng dipercepat

Ia berharap, pada tahun ajaran baru mendatang semua sekolah bisa memulai pembelajaran tatap muka setelah semua divaksin.

"Untuk teknis pelaksanaannya tentu Dinas Pendidikan yang akan menentukan apakah semua siswa masuk seperti sebelumnya atau terjadwal untuk mengurangi kerumunan," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Harjuna Widada mengungkapkan mulai pekan ini semua guru dijadwalkan mengikuti vaksinasi COVID-19 untuk persiapan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru yang dimulai Juli 2021.

Dari target 12.000 guru mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK, kata dia, sudah terlaksana vaksinasi 2.000 guru. Selebihnya ditargetkan bulan ini sudah mulai suntikan pertama.

Untuk evaluasi pembelajaran tatap muka sebelumnya, kata dia, berjalan dengan baik dan tidak terjadi temuan kasus penularan COVID-19, baik tingkat SD, SMP, maupun SMA dan sederajat.

Baca juga: Kudus targetkan vaksinasi 12.000 guru tuntas Mei
Baca juga: Indonesia hentikan sementara 448.480 dosis vaksin AstraZeneca batch CTMAV547

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024