Solo (ANTARA) - Jumlah penghuni tempat karantina pasien COVID-19 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terus bertambah seiring dengan peniadaan isolasi mandiri di rumah yang dikeluarkan Pemerintah Kota Surakarta.

"Hingga kemarin jumlah penghuni Donohudan ada 83 orang, ini tadi bertambah tujuh orang," kata Kepala Unit Pengelola Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali Bambang Sumanto di Solo, Rabu.

Ia mengatakan dari 83 orang ini, 51 di antaranya pagi tadi menjalani tes usap dan hasilnya ada 41 orang yang sudah dinyatakan negatif COVID-19.

Baca juga: Sejumlah pemudik masuk ke Solo jalani karantina di STP

"Jadi sampai tadi pagi dari 90 orang ini berkurang 41. Tetapi kan angka ini terus berubah, kapan saja pasien bisa masuk," katanya.

Meski mengalami penurunan, katanya, angka ini tetap lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum Januari 2021.

"Pernah waktu itu hanya dihuni oleh lima pasien, kalau yang paling tinggi di kisaran Bulan Januari-Februari di mana jumlah penghuninya mencapai 390 orang. Donohudan jadi pusat isolasi kan mulai Desember, terus ada meningkat dan Februari paling tinggi," katanya.

Dia menjelaskan meski tempat karantina di Asrama Haji Donohudan diperuntukkan masyarakat Soloraya, sejauh ini mayoritas masih dihuni warga Kota Solo, sedangkan sisanya dari Boyolali dan Sukoharjo.

Ia mengatakan Asrama Haji Donohudan yang berkapasitas 872 orang sejauh ini siap menerima pasien COVID-19, khususnya yang berstatus tanpa gejala.

Ia menjelaskan meski saat ini masih menjadi pusat karantina, sedangkan belum lama ini ada wacana penyelenggaraan haji, sehingga tindak lanjutnya dilakukan rapat kegiatan, termasuk membahas sanitasi pelaksanaan haji.

"Tetapi kan haji belum ada kuota jadi masih tetap sebagai karantina COVID-19. Kalau nanti positif haji maka kami akan usul ke Pak Gubernur untuk dipindah (lokasi karantina, red.), tetapi kan sampai saat ini belum ada," katanya.

Baca juga: Desa Sidomulyo Boyolali siapkan rumah angker untuk karantina pemudik
Baca juga: Pemkab Kudus siapkan Rusunawa untuk karantina pemudik nekat

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024