Semarang (ANTARA) - SCOPE CIMSA UMP sukses merayakan rangkaian aktivitas SCOPE Exchange Fair 2021 dengan menggandeng Naomi Rahmasena sebagai pembicara dan Aura Nirwana sebagai moderator sekaligus LEO (Local Officer on Proffesional Exchange) CIMSA UMP, Sabtu (8/5).
Exchange Fair merupakan rangkaian aktivitas rutin yang diadakan CIMSA UMP setiap tahunnya dengan maksud untuk mempromosikan program Exchange atau pertukaran pelajar yang diselenggarakan IFMSA (International Federation Medical Students Association).
"Dengan adanya promosi yang masif, harapannya bisa meningkatkan antusias mahasiswa kedokteran khususnya agar dapat mengikuti program Exchange yang diselenggarakan oleh IFMSA," kata Anindys Sandra selaku Ketua Panitia.
Dalam kesempatan tersebut, Naomi banyak membagikan pengalamannya selama mengikuti pertukaran pelajar, SCOPE Exchange di Jerman pada 2019 di antaranya mengenai perbedaan yang mencolok dibandingkan negara lain.
Ia mencontohkan, di Jerman jam kerjanya jauh lebih panjang yakni 8 jam, sementara di negara lain hanya berkisar 4 sampai 5 jam kerja, sehingga pada awal-awal ada muncul kekhawatiran dengan lamanya jam kerja tersebut.
"Jujur pas pertama saya kaget begitu tahu harus 8 jam berada di rumah sakit, lama banget. Tapi begitu sudah dijalani, ngerasanya 8 jam masih kurang," kata Naomi.
Terkait bahasa, Naomi mengaku tidak mengalami kendala cukup dengan menguasai bahasa Inggris, sehingga tidak perlu khawatir jika ada kesulitan dengan bahasa ibu mereka, meskipun dalam beberapa departemen ada yang menggunakan bahasa Jerman.
"Tidak usah takut hidup di sana sendiri. Pasti aman jika bisa bahasa Inggris dan yang harus dipastikan, setelah tahu negara yang dituju yakni pastikan kalian menguasai general knowledge kota dan negaranya," kata Naomi yang mencontohkan untuk di Jerman sangat menjunjung tinggi kedisiplinan misal dengan tidak datang terlambat dan sebagainya.
Naomi juga menceritakan perlunya persiapan tidak hanya berkas tetapi juga yang berkaitan dengan pakaian hangat sampai makanan instan karena sangat menbantu saat berada di negara tujuan.
Exchange Fair merupakan rangkaian aktivitas rutin yang diadakan CIMSA UMP setiap tahunnya dengan maksud untuk mempromosikan program Exchange atau pertukaran pelajar yang diselenggarakan IFMSA (International Federation Medical Students Association).
"Dengan adanya promosi yang masif, harapannya bisa meningkatkan antusias mahasiswa kedokteran khususnya agar dapat mengikuti program Exchange yang diselenggarakan oleh IFMSA," kata Anindys Sandra selaku Ketua Panitia.
Dalam kesempatan tersebut, Naomi banyak membagikan pengalamannya selama mengikuti pertukaran pelajar, SCOPE Exchange di Jerman pada 2019 di antaranya mengenai perbedaan yang mencolok dibandingkan negara lain.
Ia mencontohkan, di Jerman jam kerjanya jauh lebih panjang yakni 8 jam, sementara di negara lain hanya berkisar 4 sampai 5 jam kerja, sehingga pada awal-awal ada muncul kekhawatiran dengan lamanya jam kerja tersebut.
"Jujur pas pertama saya kaget begitu tahu harus 8 jam berada di rumah sakit, lama banget. Tapi begitu sudah dijalani, ngerasanya 8 jam masih kurang," kata Naomi.
Terkait bahasa, Naomi mengaku tidak mengalami kendala cukup dengan menguasai bahasa Inggris, sehingga tidak perlu khawatir jika ada kesulitan dengan bahasa ibu mereka, meskipun dalam beberapa departemen ada yang menggunakan bahasa Jerman.
"Tidak usah takut hidup di sana sendiri. Pasti aman jika bisa bahasa Inggris dan yang harus dipastikan, setelah tahu negara yang dituju yakni pastikan kalian menguasai general knowledge kota dan negaranya," kata Naomi yang mencontohkan untuk di Jerman sangat menjunjung tinggi kedisiplinan misal dengan tidak datang terlambat dan sebagainya.
Naomi juga menceritakan perlunya persiapan tidak hanya berkas tetapi juga yang berkaitan dengan pakaian hangat sampai makanan instan karena sangat menbantu saat berada di negara tujuan.