Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Kepolisian mengamankan sebuah truk berisi sayur yang juga mengangkut pemudik pada razia larangan mudik Lebaran 2021 di kilometer 31 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Sejumlah pemudik itu menumpang di bagian belakang truk bersamaan dengan sayuran yang dibawa dari Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Salah seorang pemudik Alia (30) mengaku nekat menumpang truk sayur karena tidak tahu lagi bagaimana cara agar bisa pulang kampung. Dia menumpang truk sayur dari Pasar Induk CIbitung menuju Karawang.
"Lah ini saya dari Cibitung mau ke Karawang. Ikut dari pasar bayar Rp50 ribu karena tidak ada bus, saya mau naik apalagi motor tidak punya," katanya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan ada tujuh pemudik yang berada di dalam truk sayuran. Mereka rela diangkut truk bersama sayuran agar bisa pulang kampung.
"Kami mendapati itu membawa pemudik. Iya itu truk muatan sayur yang digunakan untuk mengangkut pemudik. Kami putar balik," katanya.
Sambodo mengungkapkan meski pemerintah telah melarang mudik namun masih banyak warga yang nekat. Pada hari pertama penyekatan saja, ratusan kendaraan terjaring penyekatan lalu diminta putar balik.
"Selama 40 menit saja dari 24.00 WIB sampai 00.40 WIB ada 46 kendaraan yang diputar balik," katanya.
Mereka yang diputar balik rata-rata hendak menuju ke wilayah Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Mereka tidak mengaku akan melakukan perjalanan mudik serta tidak dapat menunjukkan surat-surat persyaratan seperti SIKM dan surat tugas sehingga terpaksa diputar balik.
"Kami juga melihat terjadi penurunan lalu lintas jalan Tol Japek untuk kendaraan pribadi. Tapi datanya nanti dari Jasa Marga," katanya.
Sambodo menegaskan titik penyekatan di KM 31 Tol Jakarta-Cikampek bakal dijaga 24 jam non stop. Ada 130 personel kepolisian dibantu Dinas Perhubungan, dan Satpol PP untuk melakukan penjagaan.
"Penjagaan pemeriksaan ini 24 jam, dibagi dua sampai tiga jam bergantian tanpa berhenti sampai 17 Mei nanti," kata dia.
Baca juga: Gibran: Pemudik nekat bakal dijemput lalu dikarantina di STP
Baca juga: Perlu langkah pencegahan terukur antisipasi pemudik nekat
Sejumlah pemudik itu menumpang di bagian belakang truk bersamaan dengan sayuran yang dibawa dari Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Salah seorang pemudik Alia (30) mengaku nekat menumpang truk sayur karena tidak tahu lagi bagaimana cara agar bisa pulang kampung. Dia menumpang truk sayur dari Pasar Induk CIbitung menuju Karawang.
"Lah ini saya dari Cibitung mau ke Karawang. Ikut dari pasar bayar Rp50 ribu karena tidak ada bus, saya mau naik apalagi motor tidak punya," katanya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan ada tujuh pemudik yang berada di dalam truk sayuran. Mereka rela diangkut truk bersama sayuran agar bisa pulang kampung.
"Kami mendapati itu membawa pemudik. Iya itu truk muatan sayur yang digunakan untuk mengangkut pemudik. Kami putar balik," katanya.
Sambodo mengungkapkan meski pemerintah telah melarang mudik namun masih banyak warga yang nekat. Pada hari pertama penyekatan saja, ratusan kendaraan terjaring penyekatan lalu diminta putar balik.
"Selama 40 menit saja dari 24.00 WIB sampai 00.40 WIB ada 46 kendaraan yang diputar balik," katanya.
Mereka yang diputar balik rata-rata hendak menuju ke wilayah Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Mereka tidak mengaku akan melakukan perjalanan mudik serta tidak dapat menunjukkan surat-surat persyaratan seperti SIKM dan surat tugas sehingga terpaksa diputar balik.
"Kami juga melihat terjadi penurunan lalu lintas jalan Tol Japek untuk kendaraan pribadi. Tapi datanya nanti dari Jasa Marga," katanya.
Sambodo menegaskan titik penyekatan di KM 31 Tol Jakarta-Cikampek bakal dijaga 24 jam non stop. Ada 130 personel kepolisian dibantu Dinas Perhubungan, dan Satpol PP untuk melakukan penjagaan.
"Penjagaan pemeriksaan ini 24 jam, dibagi dua sampai tiga jam bergantian tanpa berhenti sampai 17 Mei nanti," kata dia.
Baca juga: Gibran: Pemudik nekat bakal dijemput lalu dikarantina di STP
Baca juga: Perlu langkah pencegahan terukur antisipasi pemudik nekat