Semarang (ANTARA) -
"Tadi saya diskusi soal kerja sama pengolahan pangan, teknologi pascapanen di Jateng. Turki cukup maju dalam teknologi itu, dan minat investasi dalam bidang ini sudah banyak," kata Muhammad Iqbal saat bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinas gubernur, Semarang, Ahad.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan mengenai kerja sama antara Indonesia-Turki di bidang transportasi listrik, khususnya untuk angkutan umum, sekaligus diskusi mengenai perdagangan antar kedua negara.
"Termasuk kerajinan tangan dari Jateng yang laku keras di Turki. Nanti kami akan bantu pasarkan di sana, termasuk kami bantu investor Turki untuk datang ke Jawa Tengah," ujarnya.
Menurut dia, banyak perusahaan di Turki tertarik untuk datang ke Jateng karena ingin melakukan usaha di provinsi yang terkenal dengan iklim investasi yang kondusif.
Baca juga: Investor benamkan modal Rp47,24 triliun di Jateng
"Kami ingin berkontribusi melakukan sesuatu buat Jateng, apalagi saya melihat gubernur Ganjar memiliki semangat luar biasa dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di provinsi ini," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik adanya penjajakan kerja sama antara Turki dengan Jateng sebab dengan kerja sama itu, maka produk-produk unggulan Jateng akan tembus ke pasar internasional.
"Beberapa waktu lalu saya kedatangan Dubes Ceko, selang beberapa hari saya ngobrol virtual dengan Dubes Inggris. Sama, membahas potensi kerjasama dengan kami, maka saya menyambut baik pak Iqbal ini karena potensi kerja sama dengan Turki sangat menjanjikan," ujarnya.
Selama ini, lanjut Ganjar, dirinya memang bersemangat menjalin komunikasi dengan para dubes Indonesia di berbagai negara guna membahas potensi kerja sama.
"Dan semua menyambut baik, kita sering dibantu para dubes itu memasarkan produk unggulan Jateng di berbagai negara, termasuk dibantu memasarkan potensi investasi pada pengusaha-pengusaha di sana," katanya.
Baca juga: Undang investor asing, Jateng tawarkan investasi Rp75 triliun lebih
Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyebut Provinsi Jawa Tengah banyak investor di Turki berminat menanam modal di daerah ini karena mempunyai banyak potensi.
"Tadi saya diskusi soal kerja sama pengolahan pangan, teknologi pascapanen di Jateng. Turki cukup maju dalam teknologi itu, dan minat investasi dalam bidang ini sudah banyak," kata Muhammad Iqbal saat bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinas gubernur, Semarang, Ahad.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan mengenai kerja sama antara Indonesia-Turki di bidang transportasi listrik, khususnya untuk angkutan umum, sekaligus diskusi mengenai perdagangan antar kedua negara.
"Termasuk kerajinan tangan dari Jateng yang laku keras di Turki. Nanti kami akan bantu pasarkan di sana, termasuk kami bantu investor Turki untuk datang ke Jawa Tengah," ujarnya.
Menurut dia, banyak perusahaan di Turki tertarik untuk datang ke Jateng karena ingin melakukan usaha di provinsi yang terkenal dengan iklim investasi yang kondusif.
Baca juga: Investor benamkan modal Rp47,24 triliun di Jateng
"Kami ingin berkontribusi melakukan sesuatu buat Jateng, apalagi saya melihat gubernur Ganjar memiliki semangat luar biasa dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di provinsi ini," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik adanya penjajakan kerja sama antara Turki dengan Jateng sebab dengan kerja sama itu, maka produk-produk unggulan Jateng akan tembus ke pasar internasional.
"Beberapa waktu lalu saya kedatangan Dubes Ceko, selang beberapa hari saya ngobrol virtual dengan Dubes Inggris. Sama, membahas potensi kerjasama dengan kami, maka saya menyambut baik pak Iqbal ini karena potensi kerja sama dengan Turki sangat menjanjikan," ujarnya.
Selama ini, lanjut Ganjar, dirinya memang bersemangat menjalin komunikasi dengan para dubes Indonesia di berbagai negara guna membahas potensi kerja sama.
"Dan semua menyambut baik, kita sering dibantu para dubes itu memasarkan produk unggulan Jateng di berbagai negara, termasuk dibantu memasarkan potensi investasi pada pengusaha-pengusaha di sana," katanya.
Baca juga: Undang investor asing, Jateng tawarkan investasi Rp75 triliun lebih