Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah menggelorakan Gerakan Belanja Produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) guna mendorong percepatan kebangkitan perekonomian terutama kalangan pelaku usaha tersebut di tengah pandemi COVID-19.
"Tujuannya dalam rangka mendorong percepatan kebangkitan pelaku UMKM Kota Magelang di tengah pandemi COVID-19," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Ia telah mengeluarkan surat kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan direktur perusahaan BUMN/BUMD di daerah itu dengan nomor 510/243/250 tertanggal 26 April 2021 tentang permintaan belanja parsel Lebaran dari produk UMKM setempat.
Baca juga: Peserta pelatihan praktik pangkas rambut di Kantor Pemkot Magelang
"Kami harap partisipasi OPD dan BUMN/BUMD untuk membeli parsel Lebaran produk UMKM Kota Magelang," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono menjelaskan surat itu berdasarkan surat dari Sekda Provinsi Jawa Tengah perihal Gerakan Belanja Produk UMKM Jawa Tengah yang tujuannya mendukung kebijakan pemerintah tentang Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Di dalam surat itu tercantum dua jenis paket parsel yang bisa dipesan. Paket pertama untuk BUMN/BUMD dengan tiga jenis paket, masing-masing Rp500.000, Rp400.000, dan Rp300.000. Paket kedua untuk OPD dengan tiga jenis paket, masing-masing Rp350.000, Rp300.000, dan Rp250.000.
"UMKM menjadi urat nadi perekonomian masyarakat. Maka, perlu sekali kita berupaya untuk membangkitkannya lagi di tengah pandemi ini. Dengan adanya program ini, kami harap geliat UMKM kembali bergairah, sehingga berdampak pula pada yang lain, seperti menekan pengangguran," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo mengatakan surat tersebut guna mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia dengan tagline, "Ngelarisi Produk UMKM Kota Magelang".
"Sasarannya tidak hanya OPD dan BUMN/BUMD, tapi juga instansi vertikal, camat, dan lurah. Selain 'ngelarisi' (membuat laris), juga kita kenalkan produk UMKM agar tidak kalah dari produk pabrik besar. Produk UMKM tak kalah enak, bahkan lebih bervariasi," katanya.
Dia menyebut gerakan yang didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui keterlibatan langsung mengontak bank-bank di Magelang agar membeli produk UMKM setempat, membuat hasilnya cukup menggembirakan dengan pemesanan yang meningkat.
"Sampai saat ini total pemesanan sudah ada 69 pemesanan. Kami bantu 'marketing' program ini, sehingga UMKM kita bangkit di tengah pandemi ini," tuturnya.
Ke depan, pihaknya ingin membuat “Rumah Kemasan” dengan tujuan membantu pelaku UMKM membuat jenama, pengemasan, dan pemasaran, termasuk keinginan memiliki ruang pajang UMKM yang memadai untuk transit wisatawan.
"Ini mimpi kami ke depan, sehingga produk UMKM kita makin dikenal dan berkualitas," katanya.
Ketua Forum UMKM Mega Tidar Kota Magelang Fathurrazaq menyambut baik gerakan itu karena membantu pelaku UMKM meningkatkan dan memasarkan produk, terutama di tengah pandemi.
"Gerakan ini bisa menambah omzet pelaku UMKM yang di tengah masa pandemi ini sangat terdampak. Kami harap program ini dapat dilanjut setelah Lebaran, bentuknya bisa buat seragam ambil dari produk UMKM, pengadaan barang juga dari UMKM," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang fasilitasi UMKM perluas jaringan pemasaran
Baca juga: Pemkot Magelang tingkatkan mutu pelayanan publik
"Tujuannya dalam rangka mendorong percepatan kebangkitan pelaku UMKM Kota Magelang di tengah pandemi COVID-19," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Ia telah mengeluarkan surat kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan direktur perusahaan BUMN/BUMD di daerah itu dengan nomor 510/243/250 tertanggal 26 April 2021 tentang permintaan belanja parsel Lebaran dari produk UMKM setempat.
Baca juga: Peserta pelatihan praktik pangkas rambut di Kantor Pemkot Magelang
"Kami harap partisipasi OPD dan BUMN/BUMD untuk membeli parsel Lebaran produk UMKM Kota Magelang," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono menjelaskan surat itu berdasarkan surat dari Sekda Provinsi Jawa Tengah perihal Gerakan Belanja Produk UMKM Jawa Tengah yang tujuannya mendukung kebijakan pemerintah tentang Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Di dalam surat itu tercantum dua jenis paket parsel yang bisa dipesan. Paket pertama untuk BUMN/BUMD dengan tiga jenis paket, masing-masing Rp500.000, Rp400.000, dan Rp300.000. Paket kedua untuk OPD dengan tiga jenis paket, masing-masing Rp350.000, Rp300.000, dan Rp250.000.
"UMKM menjadi urat nadi perekonomian masyarakat. Maka, perlu sekali kita berupaya untuk membangkitkannya lagi di tengah pandemi ini. Dengan adanya program ini, kami harap geliat UMKM kembali bergairah, sehingga berdampak pula pada yang lain, seperti menekan pengangguran," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo mengatakan surat tersebut guna mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia dengan tagline, "Ngelarisi Produk UMKM Kota Magelang".
"Sasarannya tidak hanya OPD dan BUMN/BUMD, tapi juga instansi vertikal, camat, dan lurah. Selain 'ngelarisi' (membuat laris), juga kita kenalkan produk UMKM agar tidak kalah dari produk pabrik besar. Produk UMKM tak kalah enak, bahkan lebih bervariasi," katanya.
Dia menyebut gerakan yang didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui keterlibatan langsung mengontak bank-bank di Magelang agar membeli produk UMKM setempat, membuat hasilnya cukup menggembirakan dengan pemesanan yang meningkat.
"Sampai saat ini total pemesanan sudah ada 69 pemesanan. Kami bantu 'marketing' program ini, sehingga UMKM kita bangkit di tengah pandemi ini," tuturnya.
Ke depan, pihaknya ingin membuat “Rumah Kemasan” dengan tujuan membantu pelaku UMKM membuat jenama, pengemasan, dan pemasaran, termasuk keinginan memiliki ruang pajang UMKM yang memadai untuk transit wisatawan.
"Ini mimpi kami ke depan, sehingga produk UMKM kita makin dikenal dan berkualitas," katanya.
Ketua Forum UMKM Mega Tidar Kota Magelang Fathurrazaq menyambut baik gerakan itu karena membantu pelaku UMKM meningkatkan dan memasarkan produk, terutama di tengah pandemi.
"Gerakan ini bisa menambah omzet pelaku UMKM yang di tengah masa pandemi ini sangat terdampak. Kami harap program ini dapat dilanjut setelah Lebaran, bentuknya bisa buat seragam ambil dari produk UMKM, pengadaan barang juga dari UMKM," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang fasilitasi UMKM perluas jaringan pemasaran
Baca juga: Pemkot Magelang tingkatkan mutu pelayanan publik