Magelang, Jateng (ANTARA) - Para peserta pelatihan keterampilan pangkas rambut di Balai Latihan Kerja Kota Magelang, Jawa Tengah melakukan praktik lapangan kerja secara gratis di kantor pemerintah daerah setempat dengan sasaran aparatur sipil negara yang bertugas di tempat itu.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Magelang Eny Kusumadewi dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Kamis, mengatakan sejak beberapa waktu sebelumnya mereka menjalani pelatihan itu dengan instruktur pangkas rambut pria (barber) dari Yogyakarta.

Peserta pelatihan keterampilan pangkas rambut pria itu berjumlah 16 orang, sedangkan selama satu pekan ini mereka berkeliling melayani secara gratis potong rambut. Selain di kantor pemkot setempat, mereka juga menjalani praktik itu ke rumah susun dan kampung-kampung.

"Kami juga memilih sasarannya kalangan ASN Pemkot Magelang, juga untuk membekali peserta BLK supaya termotivasi. Kalau ASN dan pejabat saja bisa kita jadikan pelanggan, kenapa masyarakat umum tidak," kata dia.

Baca juga: Pengungsi Merapi di Magelang dapat layanan potong rambut

Praktik pangkas rambut di Ruang Sidang Lantai 1 Kantor Pemkot Magelang itu menarik perhatian puluhan ASN dan pegawai setempat lainnya. Bahkan, tak sedikit pejabat menunggu giliran pangkas rambut agar rapi kembali.

Ia mengharapkan bekal keterampilan yang mereka peroleh melalui program pelatihan tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai mata pencarian.

"Bekal yang sudah didapatkan ini akhirnya mereka aplikasikan. Semakin sering mereka berlatih akan semakin mahir. Sebagian terlihat mudah memangkas karena memang basic-nya," kata Eny Kusumadewi.

Seorang peserta pelatihan berasal dari Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, Heru Kloro Prasetyo, berterima kasih mendapat kesempatan mengikuti program pelatihan pangkas rambut itu.

"Awalnya mau ikut barista (peracik kopi) tapi keahlian saya di potong rambut. Makanya saya gabung di barber shop," katanya.

Baca juga: 12 Anak ikuti ritual potong rambut gimbal akhiri DCF 2018

Ia menyebut pelatihan itu sebagai menyenangkan, antara lain instruktur yang memadai dan tetap mendapat pantauan ketika sudah lulus program tersebut.

"Kalau ada informasi pekerjaan diberi tahu. Kita juga didorong supaya tetap semangat untuk membuka usaha sendiri," ujarnya.

Ia mengaku hendak membuka usaha sendiri dengan berbekal keterampilan tersebut.

"Sudah ada yang menawari untuk bekerja di 'barbershop', tapi lokasinya jauh jadi belum saya ambil. Selama ini saya terima order panggilan, untuk mengumpulkan modal buka sendiri," demikian Heru Kloro Prsaetyo.

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024